8 Provinsi dan 4 Kota Disorot Karena Inflasi di Atas 6%, Mana Saja?
- Anisa Aulia/VIVA.
VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengakui, saat ini pemerintah tengah fokus menyoroti sejumlah provinsi, yang inflasi wilayahnya sudah berada di atas 6 persen.
Dia menjelaskan, dari 27 provinsi yang didata, provinsi-provinsi yang menjadi sorotan tersebut antara lain seperti Bangka Belitung, Sulawesi Tengah, Bali, Papua, Jambi, Sumatera Barat, Kalimantan Tengah, dan Maluku. Sementara kota/kabupaten yang juga disorot akibat inflasinya di atas 6 persen yakni Luwuk, Jambi, Kotabaru, dan Sampit.
Jika dikelompokkan, lonjakan inflasi yang marak terjadi di provinsi-provinsi tersebut umumnya didominasi oleh harga bahan bakar rumah tangga, angkutan udara, dan bahan pokok yakni beras.
Baca juga:Â Harga Emas Hari Ini 14 September 2022: Global dan Antam Tergelincir
"Bapak Presiden telah meminta kepada para Gubernur, Wali Kota, dan pemangku kebijakan daerah lainnya, agar melakukan pelacakan terhadap komoditas-komoditas penyebab inflasi itu," kata Airlangga dalam telekonferensi, Rabu 14 September 2022.
Sementara provinsi yang inflasinya dinilai terkendali karena di bawah 5 persen, antara lain seperti Papua Barat, DKI Jakarta, Sulawesi Utara, Maluku Utara, dan Gorontalo. Sementara kota/kabupaten yang inflasinya dinilai terkendali yakni seperti Jakarta, Sukabumi, Cirebon dan Bogor.
Selain itu, Airlangga juga membeberkan sejumlah komoditas yang berperan besar mempengaruhi tingkat kemiskinan masyarakat, baik di perkotaan maupun di pedesaan.
"Beras itu berpengaruh 23 persen di desa dan 19 persen di kota. Yang kedua ini tak boleh ketahuan Menkes, yakni rokok, pengaruhnya 11-12 persen. Kemudian telur ayam, gula pasir, daging ayam, dan seterusnya," ujar Airlangga.
Apabila dilihat dari sisi ketahanan pangan di daerah-daerah, terutama yang berkaitan dengan sejumlah komoditas, Airlangga menyebut bahwa pasokan beras di 29 provinsi dalam kondisi aman. Sementara jagung dipastikan berada dalam kondisi aman di 29 provinsi, meskipun statusnya rawan di dua provinsi lainnya.
Sementara, cabai terbilang aman di tujuh provinsi, berstatus rentan di 17 provinsi, dan berada di posisi rawan pada 10 provinsi lainnya. Cabai rawit terbilang aman di 10 provinsi, rentan di 14 provinsi, dan rawan pada 10 provinsi lainnya.
Kemudian, untuk gula pasir terdata aman di 27 provinsi dan rawan di tujuh provinsi. Lalu bawang putih aman di 34 provinsi, sementara bawang merah aman di 14 provinsi.
"Demikian juga telur ayam aman di 23 provinsi, rawan di delapan provinsi, dan rentan di tiga provinsi yakni NTT, Maluku, dan Papua. Kemudian daging ayam aman di 34 provinsi, demikian juga dengan daging sapi," ujarnya.