Unggul di Pasar Eropa, Mendag: Vietnam Bebas Pajak Kita Nggak
- Anisa Aulia/VIVA.
VIVA Bisnis – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas menyebutkan, saat ini Pemerintah tengah mengebut penyelesaian Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA) dengan negara Uni Eropa.
Zulhas mengatakan, hal itu dilakukan agar Indonesia mampu kembali ada di atas Vietnam. Sebab saat ini Vietnam ada di posisi atas, dikarenakan negara tersebut sudah terlebih dahulu mendapatkan pembebasan pungutan pajak ekspor.
"Dikit lagi ada beberapa poin yang belum selesai, agar perusahaan-perusahaan (dari Indonesia) ke Eropa itu tidak ada kendala lagi, bebas pajak. Karena Vietnam bebas pajak, kita bayar pajak kan kalah kita orang pindah dong ke Vietnam karena punya trade agreement, kita dipungut pajak sana enggak," kata Zulhas di Serpong, Tangerang, Selasa 13 September 2022.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 13 September 2022: Global dan Antam Kompak Naik
Selain itu jelasnya, Kementerian Perdagangan juga tengah membuka pasar baru dengan perjanjian CEPA bersama Uni Emirat Arab (UEA). Karena dengan adanya perjanjian itu akan memudahkan ekspor produk Indonesia ke Afrika, Eropa Timur, dan Asia Tengah.
"Dari UEA bisa ke Afrika, bisa ke Eropa Timur, dan Asia Tengah. Dan juga Afrika langsung, misalnya Nigeria kita mulai Mesir dengan India itu juga besar," ujarnya.
Zulhas melanjutkan, jika nantinya perjanjian dagang tersebut mampu menembus pasar India dan Bangladesh. Dalam 5-10 tahun ke depan total ekspor akan mencapai US$1,5 miliar.
"Lima hingga 10 tahun lagi besar sekali kan. Kalau pakai sepatu berapa banyak itu, nah ini kita juga mengembangkan agar perusahaan-perusahaan ini selain ke Eropa, AS juga bisa ke pasar pasar yang baru," jelasnya.