Wamenkeu Sebut Bansos BBM Akan Tekan Angka Kemiskinan
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA Bisnis – Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, bantuan sosial (bansos) harga bahan bakar minyak (BBM) akan menurunkan angka kemiskinan di 2022 sebesar 0,3 persen atau menjadi 9 persen.
Jika tanpa adanya kenaikan BBM, lanjutnya, angka kemiskinan di 2022 diperkirakan akan tercapai sebesar 9,3 persen. Tetapi dari kenaikan BBM ini, kemiskinan diperkirakan meningkat 0,6 persen atau naik 9,9 persen.
Suahasil menjelaskan, untuk mencegah meningkatnya kemiskinan itu, maka Pemerintah memberikan bantalan berupa bantuan sosial (bansos) sebesar Rp 24,17 triliun kepada masyarakat. Dengan demikian, jelas Suahasil. kemiskinan dapat diturunkan 0,3 persen menjadi 9 persen di 2022.
"Kemiskinan itu akan turun sekitar 0,3 persen walaupun harga BBM-nya naik. Kenapa bisa gitu? Karena kita bisa berikan bantalan sosialnya tadi, bantalan sosial yang bisa meningkatkan daya beli," ujar Suahasil pada Kuliah Umum Pengantar Ekonomi, Senin 12 September 2022.
Suahasil melanjutkan, kenaikan harga BBM akan memberikan dua dampak. Pertama, akan menurunkan daya beli masyarakat karena harga kebutuhan meningkat.
"Kalau harga sate, seporsinya naik maka daya beli kalian itu turun. Kalian konsumsi satenya lebih sedikit, buat si tukang sate pendapatanya lebih rendah," jelasnya.
Kemudian, dampak kedua kenaikan BBM adalah akan membuat angka kemiskinan ikut terkerek naik.
"Kelompok miskin musti nanggung kenaikan harga saja, pasti kemiskinan naik. Tapi karena kelompok 40 persen terendah itu selain menanggung kenaikan harga juga diberikan uang baru Rp 24 triliun, tiga kali lipat dari efek yang harus mereka tanggung, maka estimasi kita kemiskinan itu akan turun," imbuhnya.