Kejar 1 Juta Sambungan, Pemerintah Incar 40.777 Jargas pada 2022
- Dok. PGN
VIVA Bisnis – Subholding Gas Pertamina, PT PGN Tbk (PGN) bersama Kementerian ESDM terus mengoptimalkan target 1 Juta Sambungan Jaringan Gas (Jargas) Rumah Tangga. Tercatat ada sebanyak 12 kabupaten/kota di Indonesia yang menjadi incaran untuk bisa mengembangkan pemanfaatan gas bumi untuk rumah tangga.
Direktur Perencanaan dan Pembangunan Infrastruktur Migas, Kementerian ESDM, Laode Sulaeman, menyebutkan total pembangunan Jargas rumah tangga pada APBN 2022 sebanyak 40.777 Jargas. Tujuan pengembangan Jargas itu tentunya untuk bisa membantu ekonomi masyarakat yang lebih ramah lingkungan.
"Hingga akhir 2021 pemerintah sudah bangun 662 ribu lebih Jargas rumah tangga di Indonesia. Dengan adanya pipa jargas untuk rumah tangga akan membuat ekonomi rumah tangga lebih baik lagi," jelas Laode.
Baca juga: Ratu Elizabeth II Meninggal, Uang hingga Perangko Bakal Ganti?
Adapun upaya pengembangan Jargas tersebut salah satunya dilakukan di Kota Probolinggo yang sukses menyelesaikan pembangunan jaringan gas untuk rumah tangga dengan total sambungan 4.153 sambungan rumah tangga.
Jargas rumah tangga ini kemudian disambut baik Wali Kota Probolinggo, Hadi Zainal Abidin, yang menyebutkan saat ini sudah ada 15 ribu lebih Jargas rumah tangga. Angka ini jauh sekali sejak awal dulu pemasangan Jargas yang banyak ditolak. Namun kini malah warga rebutan minta diprioritaskan pemasangannya.
Wali Kota yang akrab di panggil Habib Hadi ini pun pekan depan berencana akan menyurati Kementerian ESDM untuk meminta 15 ribu sambungan Jargas baru lagi.
"Kami berharap jika dari APBN ini sudah habis kuotanya, mungkin bisa dikembangkan jadi Jargas Mandiri sehingga masyarakat Probolinggo bisa menikmati semua. Dan kawasan Kanigaran ini sudah ada 15 pengembangan properti yang artinya ada pasar Jargas Mandiri yang potensial," jelas Habib Hadi dikutip dari keterangan tertulisnya pada Senin 12 September 2022.
Sementara itu, Komite BPH Migas, Wahyudi Anas menyebutkan pembangunan Jargas rumah tangga harus dimaksimalkan. Sebab beban subsidi Elpiji sudah membebani keuangan negara.
"BPH migas telah menetapkan harga jual gas untuk Probolinggo dengan harga Rumah Tangga kelompok 1, Rp 4.250 per kubik gas. Jika dikonversi ke elpiji belinya 5.100 per kubiknya. Artinya Jargas ini bisa lebih murah," terang Wahyudi.
PGN juga telah menyiapkan Jargas Mandiri, dengan harga Rp 10.000 per kubik. Lebih mahal karena segmentasi dan ada beberapa tambahan fitur layanan.
Saat ini PGN melalui Sales and Operation Region (SOR) III di wilayah Jawa tengah dan Jawa Timur mengelola sebanyak 150.450 pelanggan rumah tangga dengan wilayah persebaran pelanggan meliputi Bojonegoro, Kabupaten Lamongan, Kabupaten Blora, Kota Semarang, Kota Magelang, Kota Mojokerto, Kabupaten Mojokerto, Kabupaten Sidoarjo, Kabupaten Jombang, Kabupaten Gresik, Kota Surabaya, Kota Pasuruan, Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Probolinggo, dan Kota Probolinggo.