Kemenhub Luncurkan Desain Baru Pelampung Suar, Ini Spesifikasinya

Dirjen Perhubungan Laut, Kemenhub, Arif Toha.
Sumber :
  • Fikri Halim/VIVA.co.id

VIVA Bisnis – Direktorat Jenderal Perhubungan Laut, Kemenhub, melalui Distrik Navigasi Kelas II Semarang meluncurkan desain baru atau melakukan redesain pelampung suar. Dengan, desain yang lebih efisien, efektif, serta biaya manufaktur yang lebih ekonomis. 

Menko AHY Tuntut Kemenhub Tertibkan Truk ODOL Demi Keselamatan Pengendara

Direktur Jenderal Perhubungan Laut, Arif Toha mengungkapkan, hal ini merupakan wujud upaya pelaksanaan tugas dan fungsi kenavigasian Kemenhub. Dalam mewujudkan keselamatan dan keamanan pelayaran di Perairan Indonesia. 

Peluncuran redesain pelampung suar ini dilaksanakan sebagai rangkaian acara Seminar Kenavigasian yang digelar oleh Distrik Navigasi Kelas II Semarang, Jawa Tengah.

Strategi Kemenhub Agar Kecelakaan di Tol Cipularang Tak Terulang

Arif mengatakan, selain peningkatan Sumber Daya Manusia, tidak kalah penting bagi para pelaku di bidang kenavigasian untuk terus meningkatkan kreativitas dan mengembangkan inovasi. Khususnya, dalam rangka peningkatan kemampuan dan kehandalan di bidang SBNP.

Foto udara menara Mercusuar Willem III di kawasan Pelabuhan Tanjung Emas, Semarang, Jawa Tengah, Senin, 25 Maret 2019.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Aji Styawan
Erupsi Gunung Lewotobi, Kemenhub Kerahkan 73 Kapal Bantu Evakuasi 1.668 Korban Terdampak

“Saya mengapresiasi inovasi-inovasi yang telah dilakukan dalam upaya meningkatkan keselamatan pelayaran, seperti yang telah dilakukan oleh Distrik Navigasi Kelas II Semarang, yang hari ini me-launching redesain pelampung suar dengan desain yang lebih efisien, efektif, serta biaya manufaktur yang lebih ekonomis,” kata Dirjen Arif," dikutip dari keterangannya, Jumat, 9 September 2022.

Arif berharap Seminar kenavigasian yang diselenggarakan dapat menjadi sarana bertukar informasi dan pengetahuan tentang perkembangan kenavigasian di Indonesia.

“Semua yang hadir di sini dapat semakin termotivasi dan memaknai tugas dan peran kita sesuai dengan service value atau nilai pelayanan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut,” tukasnya.

Senada dengan Dirjen Arif, Direktur Kenavigasian, Hengki Angkasawan, juga menyampaikan apresiasinya kepada Distrik Navigasi Kelas II Semarang yang telah menginisiasi kegiatan Seminar Kenavigasian. Dia juga berharap kolaborasi antara Pemerintah dan seluruh stakeholder terhadap informasi dan pengetahuan tentang keselamatan pelayaran dapat terus ditingkatkan.

“Sebagai wujud penerapan tugas dan fungsi dalam memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat, navigasi harus terus meningkatkan modalitas yang dimilikinya. Sehingga para pengguna transportasi laut merasa aman dan nyaman berada di alur pelayaran yang tepat, dengan panduan Sarana Bantu Navigasi Pelayaran yang andal, dan diawasi oleh sarana telekomunikasi pelayaran yang optimal, serta kesiagaan kapal negara kenavigasian yang selalu mendukung terjaganya keandalan tersebut,” tegas Hengki.

Hengki juga berharap seluruh Distrik Navigasi di Indonesia dapat terus menerapkan Hospitable Spirit dalam memberikan pelayanan kenavigasian. Hal ini menurutnya merupakan modal utama bagi ASN Perhubungan selaku pelayanan masyarakat yang tercermin dalam 5 citra manusia perhubungan, yaitu tanggap terhadap kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa yang tertib, teratur, tepat waktu, bersih dan nyaman.

Sementara itu, Kepala Distrik Navigasi Kelas II, Dian Nurdiana, mengungkapkan bahwa pengembangan inovasi redesain pelampung suar ini merupakan salah satu upaya dalam optimalisasi SDM dan sarana prasarana kenavigasian yang dimiliki oleh Distrik Navigasi. Pengembangan inovasi ini, lanjutnya dilakukan dengan mengedepankan optimalisasi dan efisiensi dalam penggunaan anggaran. 

Adapun terkait redesain pelampung suar ini, Dian menjelaskan bahwa dengan desain pelampung suar existing terdapat banyak kendala. Antara lain kesulitan dalam pengangkatan saat perawatan, bentuknya yang dapat menyebabkan kerusakan pada dek kapal, serta menyebabkan ketidaknyamanan pekerja dalam proses pemeliharaan.

Kementerian Perhubungan Republik Indonesia / Kemenhub RI

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

“Redesain pelampung suar inovasi Distrik Navigasi Kelas II Semarang memiliki badan pelampung dengan diameter lebih kecil, yakni 2,2 meter jika dibandingkan pelampung suar existing yang memiliki diameter 2,6 m. Ketebalan plat nya juga lebih tipis, yakni 8 mm jika dibandingkan dengan ketebalan existing 10 mm. Dengan demikian redesain ini lebih maksimal dalam penggunaan bahan baku dan efisiensi biaya,” jelasnya.

Lebih lanjut, desain pelampung suar yang dikembangkan oleh Distrik Navigasi Kelas II ini juga lebih ringkas karena tidak memiliki sirip. Sehingga lebih mudah dalam pemeliharaan karena lebih mudah diangkat tanpa risiko merusak dek kapal. 

Selain itu, desain baru ini juga memiliki counter weight lebih baik. karena bentuknya yang lebih tinggi dan ramping sehingga fokus titik berat di tengah selain juga lebih efisien dalam bahan baku dan biaya.

“Redesain pelampung suar ini secara teknis dilakukan dengan mengacu pada pedoman teknis dalam pengembangan arsitektur sebuah produk, di mana bengkel Distrik Navigasi Kelas II Semarang secara mandiri melakukan siklus pengembangan produk, meliputi proses desain, manufaktur, testing dan finishing, yang dalam pelaksanaannya diinspeksi oleh Kantor Biro Klasifikasi Indonesia Cabang Semarang,” terang Dian.

Dian menekankan, pihaknya akan terus melakukan pengembangan inovasi sebagai upaya untuk meningkatkan kinerja agar dapat menghasilkan produk hasil inovasi yang berkualitas dengan sistem kerja yang lebih optimal dan produktif. 

Untuk itulah, ia meminta dukungan dan sinergi yang lebih baik dengan institusi terkait, dalam hal ini Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta para akademisi di Perguruan Tinggi dalam kegiatan penelitian dan pengembangan teknologi maritim, khususnya di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Laut.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya