Harga Pertalite Rp 10.000/Liter Bisa Turun? Menteri ESDM: Insya Allah
- VIVA/Anisa Aulia
VIVA Bisnis – Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif masih membuka kemungkinan harga BBM jenis Pertalite yang saat ini naik dijual di angka Rp 10.000 per liter berpotensi untuk kembali turun. Dia mengatakan, penurunan harga BBM mungkin jika harga minyak dunia turun atau membaik.
"Nanti kita lihat, kalau harga minyak membaik ya Insya Allah," kata Arifin di Hotel Ayana Mid Plaza, Jakarta Pusat, Jumat 9 September 2022.
Masyarakat Diimbau Hemat BBM
Melalui kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM)Â saat ini Arifin meminta untuk semua masyarakat agar menghemat pemakaian energi.
"Tolong diminta semua masyarakat coba bisa enggak kita coba dengan kesadaran menghemat. Hemat energi gimana caranya? Yang biasanya keluar bensin 3 liter bisa enggak 2 liter aja," ujar Menteri ESDM.
Arifin menambahkan dengan cara menghemat tersebut akan mengurangi polusi. "Ya, kurangin menghirup udara yang polusi dengan CO2," tambahnya.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir berjanji harga jual BBM minyak Pertamina bisa diturunkan. Syaratnya jika minyak mentah dunia mengalami penurunan harga.
"Banyak yang bicara, nanti kalau harga minyak dunia turun seperti apa? pasti kami turun," ujarnya.
Erick mengungkapkan, langkah pemerintah menaikkan harga BBM jenis Pertalite, Biosolar, dan Pertamax adalah cara untuk mengurangi pemborosan subsidi energi.
Alokasi subsidi energi dalam APBN disebut dapat digunakan untuk mendanai proyek-proyek strategis nasional, seperti pembangunan jalan bebas hambatan, pembangunan bandara, pembangunan bendungan untuk irigasi pertanian, dan lain-lain.