Menko Luhut Kasih Bukti Destinasi Wisata RI Makin Populer di Dunia

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya/tangkapan layar

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan mengatakan, sebagai salah satu sektor yang diharapkan dapat membantu pemulihan ekonomi nasional. Indonesia harus terus membenahi sektor pariwisatanya.

Luhut Sebut Kenaikan PPN Jadi 12 Persen Bakal Diundur

Hal itu sebagai upaya mempersiapkan dan memantapkan diri sebagai penyelenggaraan berbagai event berskala internasional, seperti World Superbike dan Moto GP Mandalika beberapa waktu lalu.

Kemudian, bakal ada juga perhelatan G20, Balap F1-H2O di Danau Toba, serta KTT ASEAN di Labuan Bajo pada 2023. Berbagai event itulah yang dinilai Luhut menjadi bukti dari masih tingginya minat pariwisata internasional ke Tanah Air.

Miris, Gunung Suci Umat Buddha di Tiongkok Diubah Jadi Destinasi Wisata Komersial

Pelabuhan Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso

"Ini menunjukkan kepercayaan internasional terhadap Indonesia semakin tinggi," kata Luhut dalam telekonferensi, Jumat 9 September 2022.

Anti Mainstream! Objek Wisata Ini Berada di ketinggian 5.000 Kaki, Pecinta Petualangan Wajib Coba

Luhut menambahkan, untuk itulah Presiden Jokowi memberikan perhatian yang begitu besar, pada upaya-upaya pengembangan pariwisata di lima Destinasi Pariwisata Super Prioritas (DPSP).

Sehingga, kelima DPSP yakni Labuan Bajo, Danau Toba, Borobudur, Mandalika, dan Likupang, dicanangkan sebagai bagian dari Program Strategis Nasional (PSN).

"Sehingga pembangunan infrastruktur dan fasilitas umum (di kelima DPSP) menjadi prioritas," ujar Luhut.

Danau Toba.

Photo :
  • VIVA/B.S. Putra

Dengan pembenahan dan optimalisasi di sektor pariwisata nasional tersebut, Luhut berharap ke depannya juga bisa tercipta beragam destinasi pariwisata baru, yang dikembangkan dengan tetap mempertahankan ciri khas setiap daerah.

"Karena pariwisata merupakan sektor yang sangat terdampak di masa pandemi COVID-19. Dan berdasarkan survei PBB, sektor pariwisata di negeri-negeri Asia Pasifik diprediksi baru akan kembali normal pada 2024," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya