Pasokan Surplus, PGN Optimalisasi Integrasi Infrastruktur Gas Bumi

Perwira Subholding Gas Pertamina, PGN.
Sumber :
  • Dok. Pertamina

VIVA Bisnis – PT PGN Tbk menyatakan dalam waktu dekat proyek Jambaran Tiung Biru, memungkinkan Jawa Timur memiliki surplus gas. Sebagai Subholding Gas Pertamina, PGN bersiap meutilisasi potensi cadangan tersebut dengan integrasi infrasruktur gas bumi sehingga bisa meningkatkan akses energi bagi seluruh masyarakat.

Simak Sederet Promo di Serambi MyPertamina untuk Konsumen saat Nataru

General Manager PGN SOR III, Edi Armawiria menyatakan bahwa integrasi infrastruktur gas bumi yang dilakukan PGN dilakukan pada infrastruktur pipa dan non pipa.

“Di Jawa, pipa gas sudah membentang di Jawa Bagian Barat dan Jawa Timur. Saat ini sedang berproses untuk menyambungan Jawa Tengah dengan Jawa Barat melalui pipa Semarang-Cirebon. Ada beberapa inisiatif yang sedang didevelop oleh Subholding Gas dengan badan usaha lainnya baik infrastruktur pipa maupun non pipa,” jelas Edi dalam keterangannya, dikutip Rabu 31 Agustus 2022.

Pertamina Jamin Kualitas Pertamax untuk Kendaraan Bermotor

Baca juga: Beli Pertalite Pakai QR Code Berlaku Setelah Harga BBM Naik?

Adapun, PGN SOR III melayani pemanfaatan gas bumi di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur dengan infrastruktur pipa transmisi sepanjang 961 KM dan pipa distribusi sepanjang 2.947 KM. Sementara infrastruktur non pipa untuk utilisasi Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquified Natural Gas (LNG).

Garap Lahan Pertanian 20 Ha Pakai Padi Biosalin, PGN Gandeng BRIN hingga Pemkot Semarang

Pengembangan infrastruktur non pipa dilakukan untuk mempercepat peningkatan pemanfaatan gas bumi terutama untuk segmen retail seperti hotel, restoran, dan café. Sejumlah SPBG juga dioperasikan untuk menyediakan bahan bakar gas yang lebih hemat dan ramah lingkungan bagi transportasi dari, yakni SPBG Ngagel, SPBG Kaligawe, SPBG Mangkang, dan SPBG Penggaron.

PGN juga tengah mempercepat pengembangan jaringan gas rumah tangga dengan investasi mandiri, yang diharapkan dapat memenuhi kebutuhan masyarakat dengan harga lebih kompetitif yang ditetapkan oleh BPH Migas dibandingkan bahan bakar non subsidi. Di Jawa Tengah-Jawa Timur, PGN mengelola pelanggan rumah tangga sebanyak 149.115 Sambungan Rumah (SR).

“Pada prinsipnya, PGN pun siap menyalurkan gas bumi serta mengembangkan infrastruktur gas bumi untuk memberi nilai tambah yang lebih banyak bagi kawasan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Pasokan gas bumi juga mencakup dalam jangka panjang, diantaranya dari pemasok di Selat Madura dan JTB,” lanjut Edi.

Proyek pengembangan lapangan gas Jambaran-Tiung Biru (JTB)

Photo :
  • Pertamina

Sementara, Wakil Kepala SKK Migas Fatar Yani Abdurrahman menyampaikan dengan penemuan cadangan gas baru para pemangku kepentingan diharapkan bisa memiliki persepsi yang sama untuk memanfaatkan gas secara optimal. Termasuk mengembangkan industri berbahan baku gas di Jawa Timur dan Jawa Tengah.

Menurut Fatar, diperlukan sinergi untuk mendapatkan solusi bersama terkait akses produksi gas dan mencapai target penyerapan gas.

“Yang harus dipikirkan juga adalah bagaimana bisa meningkatkan pemanfaatan gas bumi nasional yang ada di wilayah Jawa Timur dan Jawa Tengah agar nilai tambah yang dihasilkan bisa lebih bear dan mampu memberikan dampak positif berganda bagi tumbuhnya industri penunjang di kedua provinsi tersebut,” ujar Fatar.

Proyek Pipa Transimisi Gas Bumi Cirebon-Semarang atau Cisem.

Photo :
  • Dokumentasi PT PP.

Komite BPH Migas Wahyudi Anas menambahkan bahwa Jawa Timur dan Jawa Tengah sudah terpasang pipa transmisi gas bumi dengan kapasitas besar, sehingga memudahkan pengembangan jaringan pipa-pipa distribusi gas bumi yang integrasi dan tersruktur untuk menarik investor baru di sektor Industri yang membutuhkan.

Dalam upaya optimasi pemanfaatan gas, PGN tengah menggarap proyek regasifikasi refinery milik Pertamina Group yakni pemenuhan gas untuk GRR Tuban yang terletak 55 km dari Pipa Gresik-Semarang. Volume kebutuhan gas kurang lebih 227 BBTUD pada 2027 dan 351 BBTUD pada 2028 sampai dengan 2046.

Edi menegaskan bahwa jaringan infrastruktur PGN terintegrasi dari hulu hingga hilir yang menghubungkan pasokan dengan pelanggan gas bumi. Seluruh infrastruktur tersebut memiliki reliability yang baik. Sinergi dan kolaborasi di lingkup Pertamina Group juga digiatkan sebagai strategi jangka panjang Subholding Gas dalam memperkuat pasokan gas bumi di masa depan.

Hingga saat ini, PGN telah beroperasi di 17 Provinsi yang meliputi 67 Kabupaten/Kota, di Indonesia dan akan terus membuka wilayah baru. Berbagai segmen pelanggan yang menikmati pasokan gas bumi, mulai dari pelanggan rumah tangga, SPBG, pelanggan skala kecil, komersial, industri, dan pembangkit listrik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya