Airlangga: Ekonomi RI Kuat dan Jadi Negara Sejahtera Sebelum Tua

Menko Ekonomi Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyebutkan, Indonesia memiliki ketahanan yang baik di tengah tantangan The Perfect Storm atau 5C. Dalam hal ini COVID-19, Conflict, Climate Change, Commodity Price, dan Cost of Living.

Gibran Minta Menpar Gelar Event hingga Convention di Lokasi Pasca-Bencana Guna Pulihkan Ekonomi Setempat

Hal itu karena perekonomian berhasil tumbuh 5,44 persen secara tahunan di kuartal II-2022. Untuk kasus COVID-19 di beberapa negara tercatat masih cukup tinggi.

"Di Amerika Serikat masih sekitar 100.000 kasus, Jepang 200.000 kasus, Prancis 90.000 kasus, sedangkan di Indonesia kurang dari 5.000 kasus," kata Airlangga dalam keterangan, Jumat 26 Agustus 2022.

Tolak PPN Naik Jadi 12 Persen, YLKI Beberkan Ketidakadilan dalam Pemungutan Pajak

Baca juga: Kamaruddin Ungkap Sosok Martin Gabe Buntut Laporan Palsu Ferdy Sambo

Berdasarkan hasil sero survei yang dilakukan oleh Pemerintah di periode November hingga Desember 2021, sebanyak 86,6 persen penduduk di Indonesia telah memiliki antibodi terhadap COVID-19.

Nadia Siswi Kristen 9 Tahun di Madrasah Islam Kini Dapat Bantuan

Selain pandemi COVID-19, konflik Ukraina dan Rusia juga berdampak pada meningkatnya commodity price baik pangan maupun energi yang sekaligus juga menyebabkan meningkatnya cost of living dan inflasi.

Inflasi di Amerika Serikat saat ini berada di 8,5 persen, negara-negara di Eropa rata-rata berada di atas 8,5 persen. Sedangkan inflasi Indonesia sendiri sampai Juli tahun ini masih relatif terkendali di 4,94 persen.

Konstruksi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung.

Photo :
  • VIVA/Dusep Malik

“Indonesia mampu menangani pandemi dengan bantalan atau shock absorber yaitu APBN. Indonesia termasuk ke dalam upper middle income country dan tidak seperti negara lain yang memiliki saving, sehingga Pemerintah memberikan perlindungan sosial dan subsidi untuk masyarakat,” jelasnya.

Lebih lanjut, Menko Airlangga mengatakan bahwa pada 2035 Indonesia akan menghadapi bonus demografi dan ini menjadi momentum bagi Indonesia untuk meningkatkan kesejahteraannya.

“Kenapa kita ingin mencapai pendapatan perkapita US$12,000 per tahun atau masuk menjadi negara maju? Karena kita ingin menjadi negara yang sejahtera sebelum tua,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya