Bio Farma Targetkan Vaksin Indovac Disetujui BPOM September 2022

Ilustrasi - Peneliti beraktivitas di ruang riset vaksin di Bio Farma
Sumber :
  • Antara

VIVA Bisnis – PT Bio Farma (Persero) menargetkan bahwa pada awal September 2022 mendatang, vaksin COVID-19 produksi BUMN bakal mendapatkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan atau BPOM.

Dukung Ketahanan Pangan, PT Berdikari Jamin Stabilitas Harga dan Stok Pangan Ternak Bagi Masyarakat

Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Honesti Basyir menjelaskan, saat ini bahkan Presiden Jokowi sudah memberikan nama bagi Vaksin BUMN tersebut, yakni Indovac.

"Sebulan lalu sudah di kasih nama sama Presiden Jokowi, namanya yakni Vaksin Indovac," kata Honesti di Kementerian BUMN, Senin 22 Agustus 2022.

Cara BKI Bangun Kesinambungan Bisnis dengan Mitra Kerja hingga Pelanggan

Baca juga: Pemerintah Pastikan pada 2023 ASN Mendapat THR dan Gaji ke-13

Vaksin yang merupakan hasil kerja sama antara Bio Farma dengan Baylor University College of Medicine ini, dilakukan terkait dengan penyediaan seed (15 persen) yang dikembangkan di Bio Farma (85 persen).

Setoran Dividen BUMN Sudah Capai Target 100 Persen, Ini 10 Perusahaan Penyumbang Terbesar

"Proses registrasi di BPOM-nya sudah hampir selesai. Hasilnya Alhamdulillah," ujarnya.

Dengan melibatkan sekitar tiga ribu orang relawan, Honesti mengatakan bahwa proses uji klinis vaksin Indovac tersebut saat ini sedang berada di fase III. Dia berharap, pada awal atau tengah September 2022, BPOM telah resmi memberikan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) Vaksin Indovac tersebut.

"Harapannya kita akan segera mendapatkan UEA dari BPOM, sehingga Indonesia nanti benar-benar bisa mandiri (dalam memproduksi vaksin) produk sendiri," ujar Honesti.

Petugas melakukan pemeriksaan visual vaksin manual sebelum pengemasan di laboratorium milik PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat

Photo :
  • ANTARA FOTO/M Agung Rajasa

Diketahui, Bio Farma selaku Induk Holding BUMN Farmasi nantinya akan menerima dan belajar menguasai transfer teknologi pembuatan vaksin dengan platform teknologi mRNA. Sebagai langkah awal, Bio Farma akan mempelajari pembuatan vaksin COVID-19 dengan teknologi mRNA.

Selain untuk pembuatan vaksin, teknologi mRNA ini nantinya juga bisa digunakan untuk pembuatan produk terapeutik, seperti obat kanker dan lain sebagainya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya