Kena Dampak Perang, ID Food Pastikan Jaga Ketahanan Pangan RI

Ilustrasi Stok Beras
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

VIVA Bisnis – Holding Pangan BUMN, ID Food, memastikan bahwa dalam beberapa bulan terakhir ini isu energi, kesehatan, dan pangan, tengah menjadi isu global yang juga menjadi fokus perhatian penuh pemerintah.

Daftar Harga Pangan 26 November 2024: Beras, Bawang, hingga Telur Ayam Naik

Direktur Utama ID Food, Frans Marganda Tambunan menambahkan, hal itu terutama disebabkan adanya masalah perubahan iklim, ditambah suasana geopolitik dan perang yang bergejolak seperti yang terjadi di Ukraina.

"Kita lihat beberapa negara mencoba memastikan keamanan pangannya. Sehingga ada beberapa negara yang membatasi ekspor," kata Frans di Kementerian BUMN, Senin 22 Agustus 2022.

Dukung Ketahanan Pangan, PT Berdikari Jamin Stabilitas Harga dan Stok Pangan Ternak Bagi Masyarakat

Baca juga: Ada Isu Resesi dan Inflasi, Penjualan Merek Mewah Justru Meroket

Hal inilah yang menurutnya bakal menjelaskan peran penting BUMN, untuk dapat mendukung serta menjaga ketahanan pangan Indonesia. "Kalau ketahanan pangan, kita berbicara kecukupan pangan dari manapun sumbernya, baik dari dalam atau dari luar," ujarnya.

Cara BKI Bangun Kesinambungan Bisnis dengan Mitra Kerja hingga Pelanggan

Frans menegaskan, dalam konteks inilah tujuan pembentukan Holding Pangan BUMN menurutnya sangat diperlukan. Visinya yakni dengan menjadi perusahaan produsen pangan nasional yang berkualitas.

"Sementara misinya mendukung Indonesia dalam swasembada pangan, terutama untuk produk-produk pokok penting. Seperti gula, kemudian beras, kemudian jagung, dan sebagainya," kata Frans.

ID FOOD mendistribusikan minyak goreng.

Photo :
  • ID FOOD

Dia mengatakan, hal tersebut bertujuan untuk membuat masyarakat dapat mengonsumsi makanan berkualitas tinggi, dan memperluas kemampuan menghasilkan produk berkualitas bagi pasar global dalam skala besar.

"Kemudian target kami, sesuai dengan amanah dan pembangunan sampai tahun 2025, kita itu memproduksi tidak hanya mengandalkan produksi kita sendiri," kata Frans.

"Tapi bagaimana kita bisa bermitra dengan dua juta petani, nelayan, peternak, UMKM, untuk tumbuh bersama dan mengoptimalkan produk-produk yang mereka hasilkan dalam keluarga besar holding pangan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya