Perluas Gas Bumi ke Industri Komersial, Gagas Hadirkan Gaslink di Bali

Gasklink Subholding Pertamina.
Sumber :
  • istimewa

VIVA Bisnis – PT Gagas Energi Indonesia yang merupakan subholding Gas Pertamina kembali menghadirkan Gaslink untuk memperkuat penyaluran gas beyond pipeline. Kali ini Gagas memperluas pemanfaatan gas bumi, khususnya Compressed Natural Gas (CNG) ke sektor industri komersial yang belum dijangkau oleh jaringan gas pipa di Pulau Bali.

Kenapa SPBU Asing Kesulitan Bertahan di Indonesia? Ini Penyebabnya!

Perjanjian Jual Beli Gas (PJBG) ditandatangani antara PT Gagas Energi Indonesia dengan PT Puri Saron yang bergerak di bidang perhotelan pada Kamis 18 Agustus 2022 lalu, di Seminyak, Bali.  Penandatanganan dilaksanakan oleh Heri Wibowo selaku PCT Departemen Head, Sales and Operation II Gagas dan I Nyoman Henry Arie Suarthana selaku owner PT Puri Saron.

Direktur Utama Gagas, Muhammad Hardiansyah sangat mendukung upaya-upaya Subholding Gas group untuk mengintegrasikan infrastruktur gas bumi di Indonesia baik melalui infrastruktur pipa dan non-pipa. Khusus untuk area-area yang belum terjangkau oleh infrastruktur pipa, maka pilihan penyaluran menggunakan CNG maupun LNG adalah pilihan terbaik saat ini.

PGN Optimalkan LNG Domestik Sambut Puncak Pemanfaatan Gas Bumi yang Diperkirakan Terjadi di 2040

Baca juga: Kucurkan Rp 11,5 Miliar, Pertamina Bantu Perajin Batik Jaga Budaya RI

“Pulau Bali merupakan showcase yang tepat untuk menjadi pilot project pengembangan CNG retail di Indonesia, sekaligus daerah percontohan untuk green environment. Konversi ke CNG ini diharapkan berkontribusi upaya mengurangi impor dan subsidi energi pemerintah. Selain sebagai energi yang selalu tersedia dan efisien, CNG juga menjadi soluasi pemenuhan energi yang lebih ramah lingkungan,” ujar Hardiansyah dalam keterangan tertulisnya, dikutip Minggu 21 Agustus 2022.

Diikuti 12.300 Pelari, Pertamina Eco RunFest 2024 Sukses Digelar di Istora Senayan

Hardiansyah menuturkan, untuk tahap awal, penyaluran CNG Gaslink di Pulau Bali untuk beberapa pelanggan yang bergerak di bidang perhotelan, diperkiraan mencapai 3.000 M³ per bulan. Sementara proyeksi penyaluran gas bumi di Pulau Bali bisa mencapai 250.000 M³ per bulan di akhir 2022.

“Sebelumnya, Subholding Gas Grup juga sudah melayani kebutuhan gas bumi di Bali melalui afiliasinya PT Pertagas Niaga dengan menyalurkan CNG sebesar 5.000 m³ per bulan yang diprediksi akan terus meningkat dan Liquefied Natural Gas (LNG) via truk ISOTank bagi industri perhotelan sebesar sebesar 20.000 s.d 23.000 M³ per bulan.

Artinya, Subholding Gas grup dan afiliasinya sinergis untuk mengakselerasi pemanfaatan gas bumi baik dalam bentuk CNG maupun LNG melalui berbagai macam moda transportasi gas. Ke depan penguatan infrastruktur pipa gas bumi juga diharapkan bisa segera direalisasikan,” jelasnya.

Ilustrasi pemasangan Gaslink PGN.

Photo :
  • Dok. PGN

Adapun PGN sebagai Subholding Gas Pertamina akan terus melakukan pengembangan market CNG di wilayah Bali. Pengembangan infrastruktur terus dijalankan seiring dengan pengembangan pasar untuk menjamin kehandalan penyaluran CNG ke pasar di Bali, serta sistem digitalisasi akan dikembangkan untuk peningkatan pelayanan kepada pelanggan.

Hardiansyah menyampaikan bahwa Gagas akan terus menjalankan komitmennya untuk penyediaan energi gas bumi di area baru seperti Pulau Bali. Ke depan, Gagas juga akan mulai melakukan penetrasi ke wilayah lain seperti Palembang dan Bangka.

“Sebagai destinasi wisata dan industri kreatif yang telah dikenal dunia, pemanfaatan bahan bakar yang ramah lingkungan yang dapat mendukung program langit biru tentunya menjadi salah satu fokus utama Bali. Untuk itu, Subholding Gas hadir memberikan alternatif penyediaan energi yang tidak hanya efisien tetapi juga ramah lingkungan khususnya untuk industri pariwisata di Bali,” tegasnya.

Gaslink milik Gagas di Kota Batam.

Photo :
  • Dok. PGN

Rencananya, penyaluran ke Bali akan dilakukan dengan pengambilan sumber gas menggunakan Gas Transport Module (GTM) dari Jawa Timur, yang selanjutnya akan dikirim melalui jalur laut. GTM akan tiba di depo transit atau hub di Denpasar untuk disalurkan menggunakan Gaslink Cylinder.

Hardiansyah menambahkan, upaya Gagas untuk melakukan penetrasi pasar di Bali merupakan salah satu bentuk usaha Gagas untuk memperkuat peran Subholding Gas dalam memperluas pemanfaatan gas bumi di Bali yang sebelumnya telah dijalankan.

Viral mobil-mobil rusak diduga akibat pakai Pertamax

Pertamina Investigasi Viralnya Mobil-mobil Alami Kerusakan Diduga Pakai Pertamax

Viral di sosial media yang memperlihatkan beberapa mobil yang mengalami kerusakan karena diduga gunakan BBM Pertamax. Pertamina pun langsung investigasi.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024