Heboh Pertalite Bakal Naik Jadi Rp 10.000, Pertamina Buka Suara
- ANTARA/Muhammad Adimaja
VIVA Bisnis – Heboh beberapa hari terakhir sejumlah wacana di media sosial terkait kabar yang menyebut perihal kenaikan harga pertalite sebesar Rp 2.350, menjadi Rp 10.000 per liter.
Saat dikonfirmasi, Corporate Secretary PT Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting, dia pun buka suara sambil membantah hal tersebut.
"Sementara kami masih menunggu arahan dari pemerintah, karena penentuan harga merupakan kewenangan dari regulator," kata Irto saat dihubungi VIVA, Jumat 19 Agustus 2022.
Pertalite raib di sejumlah SPBU di Jabodetabek.
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
Namun, Irto mengaku belum bisa berbicara banyak terkait hal itu. Karena, pihaknya sampai saat ini juga masih menunggu arahan lebih lanjut dari Pemerintah kepada Pertamina.
Karenanya, dia hanya bisa menegaskan bahwa untuk untuk saat ini harga Pertalite masih tetap seharga Rp 7.650 per liter.
"Saat ini harga pertalite masih tetap Rp 7.650 sebagaimana ditentukan Pemerintah," ujarnya.
Diketahui, sebelumnya sejumlah menteri juga sudah menanggapi soal rencana kenaikan harga pertalite tersebut. Salah satunya yakni Menteri BUMN, Erick Thohir, yang mengaku bahwa sampai saat ini belum ada keputusan akhir mengenai rencana kenaikan harga pertalite tersebut.
"Itu juga kan masih dibahas, belum ada putusannya," kata Erick saat ditemui di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta, beberapa waktu lalu.
Petugas SPBU melayani masyarakat dengan mengisi BBM jenis Pertalite
- ANTARA FOTO/Olha Mulalinda
Erick menjelaskan, apabila nanti koordinasi yang dilakukan antara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Kementerian Keuangan, dan Kementerian BUMN sudah memiliki keputusan terkait wacana tersebut, barulah kebijakan itu akan dilaksanakan oleh Pertamina.
"Jadi kan dari Kemenko Perekonomian, menteri ESDM, dan menkeu. Kalau putusannya sudah ada, baru ada penugasan di Pertamina," ujarnya.