Subsidi Energi 2023 Ditetapkan Sebesar Rp210,6 Triliun, Ini Rinciannya
- VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin
VIVA Bisnis – Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah menyampaikan pidato Pengantar RAPBN 2023 dan Nota Keuangannya, di Gedung DPR RI Senayan, Jakarta. Dalam Nota Keuangan beserta RAPBN 2023, pemerintah telah menetapkan anggaran belanja subsidi sebesar Rp297,1 triliun.
Anggaran itu terdiri atas subsidi energi sebesar Rp210,6 triliun dan subsidi non-energi sebesar Rp86,5 triliun.
"Jumlah alokasi (subsidi energi dan non energi Rp297,1 triliun) tersebut lebih tinggi 4,4 persen apabila dibandingkan dengan outlook tahun 2022 sebesar Rp284,5 trilun," tulis pemerintah dalam Buku II Nota Keuangan beserta RAPBN 2023 seperti disampaikan Selasa, 16 Agustus 2022.
Dijelaskan, lebih tingginya alokasi subsidi tahun 2023 itu disebabkan karena peningkatan alokasi anggaran subsidi energi, dan subsidi bunga kredit program terutama untuk subsidi bunga KUR.
Realisasi Subsidi Energi
Subsidi energi terdiri atas subsidi BBM dan LPG tabung 3 kg, serta subsidi listrik. Pada periode tahun 2018-2021, realisasi subsidi energi mengalami perkembangan yang cenderung fluktuatif.
Hal itu terutama dipengaruhi perkembangan asumsi dasar ekonomi makro, volume penyaluran BBM dan LPG bersubsidi, dan kebijakan besaran subsidi tetap untuk minyak solar.
Selama kurun waktu tahun 2018-2021, subsidi energi berfluktuasi dari semula sebesar Rp153,5 triliun pada tahun 2018, menjadi sebesar Rp140,3 triliun pada tahun 2021.
"Pada outlook tahun 2022, subsidi energi diperkirakan mengalami peningkatan menjadi Rp208,9 triliun," tulis pemerintah.