Rupiah Diproyeksi Melemah Tetekan Kinerja Dagang RI

VIVA – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa pagi 16 Agustus 2022. Terpantau pukul 09.07 WIB rupiah melemah sebesar 31 poin atau 0,22 persen ke posisi Rp14.772 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14.741 per dolar AS.

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp14.727 per dolar AS.

Analis PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan neraca perdagangan Indonesia (NPI) masih mencetak surplus pada Juli 2022. Surplus tersebut sebesar US$4,23 miliar, lebih besar dibandingkan konsensus pasar yang memprediksi surplus neraca perdagangan pada Juli sebesar US$3,81 miliar.

"Angka ini jauh lebih rendah dibandingkan surplus Juni 2022 yang sebesar US$5,09 miliar. Secara kumulatif, surplus neraca perdagangan negara kita periode Januari hingga Juli tahun ini sebesar US$29,17 miliar," kata Ibrahim dalam risetnya, Selasa 16 Agustus 2022.



Ilustrasi Ekspor-Impor

Photo :

• VIVA/M Ali Wafa

Ibrahim menjelaskan, surplus dagangan tersebut diperoleh dari nilai ekspor barang pada Juli 2022 tercatat US$25,57 miliar atau turun 2,20 persen (mtm). Sedangkan secara tahunan naik 32,03 persen (yoy).

Untuk nilai impor Indonesia pada Juli lalu tercatat US$21,35 miliar atau naik 1,64 persen (mtom), dan naik 39,86 persen (yoy).

"Menyusutnya surplus NPI disebabkan oleh melandainya harga komoditas unggulan yaitu harga minyak sawit mentah ( CPO). Merujuk pada data refinitiv, harga CPO pada Juli rata-rata ada di kisaran MYR 3.940 per ton, jauh lebih rendah dibandingkan pada Juni yang tercatat MYR 5.473 per ton," jelasnya.



Ekspor-Impor

Photo :

• VIVA/M Ali Wafa

Pada ekspor jelasnya, terbantu oleh program flush out ekspor CPO. Program tersebut diperkirakan melambungkan volume ekspor CPO Indonesia pada Juli, dengan volume yang melonjak. Dengan demikian, Ibrahim memperkirakan rupiah hari ini akan melemah.

"Mata uang rupiah kemungkinan dibuka berfluktuatif namun ditutup melemah di rentang Rp14.720-Rp14.800," ujarnya.

Halaman Selanjutnya

"Menyusutnya surplus NPI disebabkan oleh melandainya harga komoditas unggulan yaitu harga minyak sawit mentah ( CPO). Merujuk pada data refinitiv, harga CPO pada Juli rata-rata ada di kisaran MYR 3.940 per ton, jauh lebih rendah dibandingkan pada Juni yang tercatat MYR 5.473 per ton," jelasnya.