Banjir Peminat, Penawaran Obligasi dan Sukuk KAI Oversubscribed
- Dokumentasi PT KAI.
VIVA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau PT KAI melaporkan, terdapat kelebihan permintaan atau oversubscribed sebanyak 2,3 kali, pada Penawaran Umum Berkelanjutan atau PUB obligasi dan sukuk ijarah PT KAI tahap I 2022.
Vice President Public Relations KAI, Joni Martinus memastikan, respons para investor terhadap penawaran obligasi dan sukuk yang dilakukan oleh PT KAI sangat positif.
"Itu menunjukkan tetap tingginya kepercayaan masyarakat terhadap kinerja KAI, yang terus berinovasi untuk bangkit lebih cepat dan lebih baik di masa pandemi COVID-19 dan masa yang akan datang," kata Joni dalam keterangannya, Jumat 12 Agustus 2022.
Baca juga: Harga Emas Hari Ini 12 Agustus 2022: Global Datar, Antam Amblas
Penawaran umum Obligasi Berkelanjutan I KAI Tahap I/2022 senilai Rp1,5 triliun, telah dilakukan pada Selasa 2 Agustus 2022. Sementara, penawaran Sukuk Ijarah KAI Tahap I/2022 senilai Rp500 miliar, dan jumlah permintaan dari investor mencapai Rp4,6 triliun.
Obligasi dan sukuk KAI itu terbagi menjadi dua seri, di mana seri A berjangka waktu lima tahun dengan kupon 7,1 persen dan seri B jangka waktu tujuh tahun dengan kupon sebesar 8 persen.
Selain itu, Joni menjelaskan pada Semester I-2022 PT KAI telah berhasil meningkatkan kinerja perusahaan, sehingga dapat membalik kerugian menjadi keuntungan. Yakni dengan mencatat laba bersih sebesar Rp740 miliar, atau tumbuh 254 persen dibanding semester I-2021 yang rugi bersih sebesar Rp480 miliar.
Joni menjelaskan, fana Obligasi ini akan digunakan untuk refinancing obligasi I tahun 2017 seri A, pengembangan angkutan batu bara Sumatera bagian selatan, dan pengadaan sarana KA Bandara Internasional Adi Soemarmo (BIAS). KAI juga bakal melakukan diversifikasi pendanaan, baik melalui lembaga keuangan bank maupun nonbank.
Dia menambahkan, dana obligasi dan sukuk ini akan digunakan sebaik mungkin, dalam rangka peningkatan angkutan kereta api terutama angkutan barang serta angkutan penumpang.
"KAI mengapresiasi minat para investor yang secara tidak langsung turut mendukung pertumbuhan berkelanjutan sehingga kereta api dapat menjadi tulang punggung transportasi massal yang dapat diandalkan baik untuk angkutan penumpang maupun barang bagi seluruh masyarakat Indonesia," ujarnya.