Semester I-2022, Citi Indonesia Bukukan Laba Bersih Rp750 Miliar

Chief Executiive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

VIVA – Citibank Indonesia (Citi Indonesia) membukukan laba bersih sebesar Rp750 miliar di Semester I-2022.

Cara Mudah Mengurus Legalitas Usaha, Proses yang Kerap Jadi Tantangan

Chief Executive Officer Citi Indonesia, Batara Sianturi menjelaskan bahwa capaian tersebut naik 63 persen dibanding periode yang sama tahun lalu.

"Peningkatan ini terutama disebabkan oleh lebih rendahnya biaya cadangan penurunan nilai kredit, di lini Institutional Banking," kata Batara di kawasan SCBD, Jakarta Selatan, Kamis, 11 Agustus 2022.

OJK Pastikan UMKM yang Utangnya Dihapus karena Masuk Kriteria PP 47/2024 Keluar dari Daftar Hitam SLIK

Dia menjelaskan, portofolio kredit Citi di Semester I-2022 meningkat 9,8 persen secara year-on-year (yoy), menjadi Rp43,7 triliun. Kontribusi utamanya berasal dari lini bisnis Institutional Banking, terutama pada sektor industri manufaktur serta perantara keuangan.

CIti.

Photo :
  • Dokumentasi Citi.
Pebisnis Harus Melakukan ini! Rahasia Sukses di Dunia Digital: Visual Search, Revolusi Microblogging

Pertumbuhan portofolio kredit Citi juga ditunjang oleh tingkat kualitas dana pihak ketiga (DPK) berkelanjutan yang tumbuh sebesar 11,1 persen, yang memungkinkan Bank untuk mencatatkan Loan to Deposit Ratio (LDR) yang sehat sebesar 64 persen.

Ketua Perbina yang juga CEO Citibank Indonesia, Batara Sianturi.

Photo :
  • Dokumentasi Citibank.

"Selain sangat likuid, Citi Indonesia juga memiliki tingkat kecukupan modal yang sangat baik dengan Capital Adequacy Ratio (CAR) sebesar 26 persen," ujarnya.

Batara memastikan, Citi Indonesia juga berhasil mencatatkan penurunan gross Non-Performing Loan (NPL), dari 3,61 persen menjadi 2,86 persen dari periode yang sama tahun lalu. Hal ini mencerminkan peningkatan kualitas asset.

Dia meyakini bahwa kualitas portfolio kredit Citi tetap dalam kondisi baik, karena penerapan prinsip kehati-hatian dalam manajemen risiko untuk mengatasi dampak pencadangan kerugian kredit. Di mana, Citi juga berupaya menjaga agar rasio Net NPL tetap rendah, yaitu sebesar 0,26 persen.

"Kami terus memberikan kinerja keuangan yang kuat di paruh pertama tahun ini, di tengah lingkungan pasar global yang bergejolak. Laba bersih meningkat pada paruh pertama tahun 2022, sementara momentum bisnis dan kualitas aset membaik," kata Batara.

"Indonesia tetap menjadi pasar utama bagi Citi, dan kami akan terus mendukung klien kami untuk mempercepat pemulihan dan pertumbuhan ekonomi negara," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya