Bahlil Sebut Isu RI di Ujung Resesi Dibuat Orang yang Kufur Nikmat

Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, menjelaskan pada saat ini pertumbuhan ekonomi di Indonesia berjalan dengan sangat baik dan jauh dari resesi. Bahkan menurut Bahlil, pertumbuhan ekonomi nasional Indonesia sekarang ada di angka 5,4 persen. 

Bahlil mengatakan, saat ini kondisi ekonomi dunia sedang dalam kondisi yang tidak menentu. Berbagai permasalahan terjadi di dunia, dari mulai Pandemi COVID-19, perang Rusia-Ukraina dan saat ini muncul lagi ketegangan politik antara Taiwan-China

"Sekarang bapak ibu semua, saya ingin menyampaikan dari lubuk hati yang paling dalam. Ekonomi dunia Global, sekarang tidak menentu. Pandemi COVID-19, belum berakhir, muncul perang antara Rusia dan Ukraine, belum selesai perang Rusia dan Ukraine, sekarang lagi mulai ada Gejolak politik global. Antara China dan Taiwan," kata Bahlil saat pembagian NIB untuk UMK Perseorangan di Bayuwangi, Jawa Timur pada Kamis 11 Agustus 2022.

Baca juga: Mendag dan PBNU Teken MoU Dorong UMKM Naik Kelas

Dalam kondisi seperti ini, kata Bahlil, negara-negara yang tergabung dalam G20, mengalami inflasi di atas 5 persen. Namun saat ini, Indonesia masih lebih baik dengan tingkat inflasi di angka 4,35 persen.

"Di negara G20, itu inflasinya rata-rata di atas 5 persen. Amerika di atas 7 persen, Inggris 9 persen lebih, Turki 70 persen lebih. Indonesia inflasinya di Kuartal kedua terkendali diangka 4,35 persen, dengan pertumbuhan ekonomi 5,44 persen," kata Bahlil.

Maka dari itu, Bahlil meminta agar masyarakat tidak mudah percaya dengan adanya isu yang menyebutkan Indonesia akan masuk ke jurang resesi. Informasi tersebut, kata Bahlil, adalah informasi yang tidak benar dan dibuat oleh orang yang kufur nikmat.

"Ini salah satu pertumbuhan ekonomi terbaik di dunia yang hari ini kita lakukan. Kaitannya dengan itu, bapak ibu semua, jangan percaya isu-isu yang seolah-olah ekonomi Indonesia ini diujung resesi. Itu hoax besar. Itu adalah orang-orang yang kufur nikmat," kata Bahlil.

Miris Lebih 200 Anak di Lebanon Tewas Akibat Serangan Brutal Israel

Ilustrasi pertumbuhan ekonomi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Dia mengungkapkan, saat ini ekonomi Indonesia dalam kondisi yang cukup baik. Banyak negara-negara yang menginginkan kondisi pertumbuhan ekonomi seperti Indonesia dalam masa sulit ini. 

Ukraina Ancang-ancang Pakai Rudal Jarak Jauh AS untuk Serang Rusia

"Kenapa? karena banyak negara, yang ingin negara mereka seperti Indonesia terkait dengan pertumbuhan ekonomi. Tetapi belum mereka bisa mendapatkan itu, karena memang kepemimpinan dari masing-masing negara itu punya style yang berbeda-beda," ujar Bahlil.

Kondisi Indonesia saat ini, tidak lepas dari adanya kepemimpinan Presiden Joko Widodo. "Kita harus bersyukur bahwa Pemerintah Indonesia dipimpin oleh Pak Jokowi yang care terhadap rakyat kecil dan UMKM," ujar Bahlil.

Senator AS Blak-blakan Sebut Pemerintahnya Langgar UU karena Jual Senjata kepada Israel
VIVA Militer: Pasukan NATO di Eropa

Sabotase Meningkat, Petinggi Militer NATO Imbau Pebisnis Bersiap Hadapi "Skenario Perang"

Seorang petinggi militer NATO meminta para pebisnis bersiap menghadapi “skenario perang” dengan memindahkan lini produksi mereka ke negara asal.

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024