Mentan Ramal Harga Mie Instan Naik 3 Kali Lipat, Mendag Zulhas: Enggak

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas meyakini, naiknya harga gandum global tak akan membuat harga mie instan di dalam negeri menjadi naik. Hal itu karena sejumlah negara produsen tidak mengalami gagal panen.

Prabowo Percepat Target Swasembada Pangan Jadi 2027, Zulhas Ungkap Strateginya

Saat ini harga gandum tengah mengalami lonjakan harga, akibat dari pasokan gandum dari Ukraina yang menjadi bahan baku pembuatan mie instan sedang mengalami masalah.

"Enggak (naik harga mie instan), mudah-mudahan. Dulu kan gagal panennya Australia, Kanada, Amerika gagal panen. Sekarang panennya sudah sukses," kata Zulhas kepada awak media, Rabu, 10 Agustus 2022.

Zulhas Tegaskan Indonesia Tak Impor Beras pada 2025, Ada Tapinya

Zulhas menekankan, kenaikan harga mie instan hingga tiga kali lipat yang disebabkan oleh naiknya harga gandum tidak akan terjadi. Apalagi terangnya Ukraina telah diperbolehkan menjual produk hasil panennya.

Mie instan.

Photo :
  • Freepik
Bulog Kini Langsung Diawasi Prabowo, Zulhas: Enggak Bisa Komersial Lagi

"Sekarang Ukraina sudah mulai boleh jual. Mungkin di September trennya akan turun," jelasnya.

Sebelumnya, Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo mengatakan dampak perang dari Rusia-Ukraina salah satunya adalah kenaikan harga mie instan. Di mana dalam hal ini dia memperkirakan mie instan akan naik tiga kali lipat.

"Hati-hati yang makan mie banyak dari gandum, besok harganya naik tiga kali lipat," ujar Syahrul.

Mendag Zulhas bersama Presiden Jokowi

Photo :
  • Dok. Istimewa

Ia menekankan, kenaikan harga mie instan otomatis akan terjadi karena bahan baku mie instan sangat bergantung pada impor. Meski demikian, ketersediaan gandum dunia sebetulnya ada, namun, adanya konflik global menimbulkan masalah pada rantai pasok yang secara langsung memengaruhi harga gandum semakin mahal.

"Ada gandumnya, tetapi harganya akan mahal bangat, sementara kita impor terus ini, kalau saya jelas tidak setuju" terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya