Dunia Menuju Stagflasi, BI Galang Sinergi Kendalikan Inflasi RI

Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Bank Indonesia (BI) bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dan pemangku kepentingan lainnya, meluncurkan 'Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan' guna menjaga keterjangkauan harga, ketersedian pasokan, dan kelancaran distribusi pangan.

Posisi Utang Luar Negeri RI di Kuartal III-2024 Capai US$427,8 Miliar, Tumbuh 8,3%

Gubernur BI, Perry Warjiyo menegaskan, dalam semangat Kemerdekaan RI ke-77 gerakan ini harus diisi dengan terus maju, baik dalam memajukan ekonomi dan juga melindungi masyarakat dari dampak global.

"Karenanya Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Indonesia ini sangat penting kita lakukan," kata Perry dalam telekonferensi, Rabu 10 Agustus 2022.

Dibuka Menguat, Rupiah Berpotensi Balik Melemah Dipicu Kebijakan Tarif Trump

Baca juga: Tarif Ojol Naik, Gojek Janjikan Hal Ini ke Driver dan Pelanggan

Perry mengaku sudah menghadap Presiden Jokowi, untuk melaporkan kondisi inflasi yang dialami Indonesia saat ini. Sehingga, Presiden Jokowi pun langsung menginstruksikan kepada seluruh menterinya, untuk segera berkoordinasi dalam upaya mengendalikan inflasi tersebut.

BI: Penjualan Eceran Oktober 2024 Tumbuh Ditopang Barang Budaya dan Rekreasi

"Dan pada 18 Agustus 2022 besok kita akan menggelar Rakornas TPID, yang insya Allah akan diberikan arahan langsung oleh Pak Presiden," ujarnya.

Perry menekankan, masalah inflasi ini merupakan hal yang harus menjadi perhatian bersama para stakeholder terkait. Sebab, saat ini dunia sedang bergejolak, dan ekonomi dunia juga sedang menurun menuju stagflasi atau resesi di berbagai negara.

Ilustrasi pendorong inflasi.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman

"Di mana harga-harga sangat tinggi. Bahkan harga minyak US$101 per barel, harga pangan melambung tinggi di seluruh dunia, dan suku bunga di berbagai negara maju juga naik sangat tinggi. Dunia sedang bergejolak," kata Perry.

Apalagi, lanjut Perry, belum lagi masalah geopolitik seperti perang Rusia Ukraina, yang membuat aspek ekonomi sangat merasakan dampaknya. Pasalnya, kedua negara tersebut merupakan pemasok 20 persen dari energi dan pangan global. Sehingga, hal itulah yang menjadi penyebab kenapa harga-harga pangan global dan energi naik semakin tinggi.

"Karenanya, dibutuhkan semangat Proklamasi RI ke-77 yang harus kita gerakkan di tahun ini. Itulah kenapa Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan ini sangat penting, agar Indonesia terus maju mengembangkan ekonomi menuju harga-harga pangan terkendali, dan rakyat sejahtera. Ini Sangat penting," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya