Bikin Produk Olahan Nanas, Petani di Subang Raup Tambahan Puluhan Juta

Petani nanas di Subang.
Sumber :
  • Dokumentasi Pupuk Indonesia.

VIVA Bisnis – PT Pupuk Indonesia (Persero) melalui anak perusahaannya PT Pupuk Kujang Cikampek (PKC) menjalankan program pemberdayaan bagi petani nanas. Hasilnya program itu kini telah memberikan manfaat meningkatkan omzet petani melalui penjualan produk olahan yang mencapai Rp30 juta setiap panen.

Mentan Blacklist 4 Perusahaan Pengedar Pupuk Palsu, Rugikan PetaniRp3,23 Triliun

Adapun program ini berhasil membuat petani nanas di Desa Sarireja, Kecamatan Jalancagak, Kabupaten Subang, Jawa Barat (Jabar) naik kelas. Untuk program tersebut diberi nama Kampung Nanasku.

“Program ini bergerak di bidang budidaya dan pengolahan nanas,” kata SVP Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia, Wijaya Laksana dalam keterangannya, dikutip Selasa, 8 Agustus 2022.

Sempat Dirawat, Bocah Kelas 3 SD di Subang Meninggal Usai Jadi Korban Perundangan Kakak Kelas

Wijaya mengatakan, melalui program tersebut telah memberikan dampak positif bagi para petani nanas. Sebab sampai saat ini atau empat tahun program tersebut berjalan, tercatat sekitar 348 orang petani menerima manfaatnya dari sisi penghasilan dan kualitas hidup.

Pengolahan produk nanas petani di Subang.

Photo :
  • Dokumentasi Pupuk Indonesia.
Ketua OJK Minta Penghapusan Utang Macet Petani hingga Nelayan Segera Dijalankan

Kualitas produk nanas para petani binaan juga mengalami peningkatan dari yang biasanya masih di bawah standar. Untuk produk yang dihasilkan telah masuk standar pasar modern atau supermarket, serta diminati pasar luar negeri.

Bahkan jelasnya, para petani Kampung Nanasku ini berhasil membuat produksi turunan seperti keripik, sirup, wajit hingga pupuk organik dari nanas busuk. Dan untuk petani sedang didampingi untuk membuat kain dari daun nanas.

“Hal ini merupakan hasil dari Pupuk Indonesia melalui anak perusahaan kami yaitu Pupuk Kujang yang memberikan pendampingan kepada para petani binaan Kampung Nanasku ini,” ujarnya.

Ilustrasi nanas.

Photo :
  • U-Report

Selain itu Wijaya menjelaskan, dari program pemberdayaan masyarakat ini telah memberikan dampak besar untuk kelompok penerima manfaat lainnya. Seperti pendapatan kelompok mencapai Rp72 juta per hektare dan omzet produk olahan mencapai Rp30 juta setiap panen.

"Petani dapat memperluas akses pasar baru, setelah didampingi Pupuk Kujang, produk nanas mereka bisa menembus supermarket, pabrik olahan nanas, pasar online, dan ikut berbagai pameran dengan pemerintah," terangnya.

Lebih lanjut, program tersebut turut memberikan dampak bagi lingkungan karena telah memanfaatkan lahan kritis menjadi lahan budidaya nanas yang produktif. Karena limbah yang dimanfaatkan pun diolah menjadi  produk bernilai tambah.

Setelah didampingi Pupuk Kujang, petani bisa mengolah 100 kg limbah buah setiap panen menjadi pupuk yang dimanfaatkan kembali pada proses budidaya nanas.

Limbah berupa daun juga bisa dimanfaatkan menjadi kain. Inovasi ini dapat mengubah 2 ton limbah daun per panen menjadi kain dan berbagai produk kerajinan. Pemanfaatan limbah kulit nanas menjadi pakan konsentrat untuk peternakan limbah kulit udang diolah mencapai 2 ton setiap panen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya