Mengintip Anggaran Ngebor di Blok Rokan, Target 500 Sumur Baru
- istimewa
VIVA Bisnis – PT Pertamina Hulu Rokan (PRH) menargetkan akan melakukan pengeboran 500 sumur baru pada tahun depan. Langkah agresif ini dilakukan untuk menjawab dua tantangan, yakni menahan laju produksi dan untuk menambah produksi tentunya.
Direktur Utama PHR Jaffee Arizona Suardin menjabarkan langkah yang dipersiapkan pasukannya untuk dapat merealisasikan target tersebut. Termasuk, rencana menyiapkan 27 rig pada Oktober hingga November tahun ini agar bisa mengakselerasi kegiatan pengeboran.
"Kita memastikan persiapannya selesai tahun ini. Di tahun depan kita butuh 27 rig dan 50 rig wo ws dan Oktober November sudah ada semua sehingga Januari bisa kita manfaatkan dan eksekusi program di 2023," kata Jaffee di sela-sela kunjungan ke Lapangan Rig PDSI Bekasap Riau, Senin, 8 Agustus 2022.
Jaffee berharap, langkah pengeboran yang agresif tersebut dapat menjawab dua tantangan besar yang dihadapi perusahaan saat ini. Yakni, melawan penurunan setiap bulan dan menaikkan jumlah produksi Blok Rokan tentunya.
Lalu berapa anggaran yang dipersiapkan untuk menambah produksi? Masih menurut Jaffee dalam kesempatan tersebut, anggaran yang dibutuhkan memang sangat signifikan.
"Memang cukup signifikan ya anggaran untuk mengebor sumur-sumur ini. Sebagai gambaran, per sumur membutuhkan US$600 ribu US$2 juta tergantung kedalaman sumur. Belum juga perbaikan infrastruktur dan yang lainnya," kata Jaffee.
Dengan kata lain, jika dirupiahkan dengan kurs Rp15.000 per dolar AS, mencapai sekitar Rp9 miliar hingga Rp30 miliar per sumurnya. Dan jika dikalikan dengan 500 sumur berarti akan menyedot anggaran hingga Rp15 triliun.
Masih menurut Jaffee, tak hanya modal besar saja, proses untuk dapat mengebor satu sumur juga membutuhkan waktu yang lama. Mulai dari pembebasan lahan hingga siap beroperasi. Untuk pembebasan lahan saja butuh waktu sekitar 40 hari.
Namun, Jaffee tetap percaya diri semua persiapan akan rampung pada Oktober atau November tahun ini sehingga pada Januari tahun depan sudah mantap untuk eksekusi sumur baru.
Terkait dengan kebutuhan listrik, PHR juga telah memperhitungkannya untuk dapat merealisasikan pengeboran 500 sumur tahun depan. Sebagai gambaran saat ini listrik yang dipakai mencapai 400 megawatt.
Saat ini produksi minyak Blok Rokan mencapai 161 Million Barrel Oil Per Day (MBOPD), setara dengan 30 persen dari total produksi sub holding upstream atau 26 persen dari total produksi nasional. Rata-rata produksi minyak di Blok Rokan sebelum alih kelola sebesar 158,7 MBOPD.
Sementara itu, untuk volume cadangan yang awalnya sebesar 320,1 MMBOE setelah dikendalikan PHR naik menjadi 370,2 MMBOE.