Kemenkeu: Dampak Kenaikan Tiket Pesawat ke Inflasi Hanya 0,1 Persen

Penurunan Harga Tiket Pesawat LCC
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA Bisnis – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memastikan, pengenaan besarnya biaya tambahan untuk tiket pesawat yang diberlakukan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) tidak akan terlalu berdampak terhadap inflasi.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kemenkeu Febrio Kacaribu mengatakan, kenaikan tarif oleh Kemenhub terhadap inflasi hanya sebesar 0,1 persen.

"Secara umum tiket pesawat itu komponennya relatif kecil. Sehingga memang kalau ada kenaikan oleh Kementerian Perhubungan itu dampaknya kita pantau memang relatif kecil terhadap inflasi. Sebenarnya antara 0,06 poin persentase-0,1 poin persentase," ujar Febrio dalam Taklimat Media, Senin 8 Agustus 2022.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu.

Photo :
  • Tangkapan layar M Yudha P.

Adapun terkait besaran biaya tambahan tiket pesawat itu disebabkan adanya dampak kenaikan bahan bakar pesawat atau avtur. Di mana penetapan itu diatur melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara Nomor 12/142 2022, yang berlaku mulai 4 Agustus 2022.

Untuk besaran biaya tambahan itu ada pada pesawat udara jenis jet paling tinggi 15 persen dari tarif batas atas sesuai kelompok pelayanan masing-masing maskapai. Sedangkan pesawat udara jenis propeller paling tinggi 25 persen dari tarif atas sesuai kelompok pelayanan masing-masing maskapai.

Ilustrasi check-in tiket pesawat terbang di Bandara Soetta

Photo :
  • Viva.co.id/ Sherly (Tangerang)

Febrio melanjutkan, dengan kenaikan tarif tersebut Kemenkeu akan terus memantau dampaknya terhadap inflasi. Meskipun saat ini dampaknya masih relatif terbatas.

Bursa Asia Anjlok Usai Rilis Data Inflasi China

"Kita tahu bahwa masyarakat sekarang kan terutama kelas menengah itu banyak beraktivitas dan melakukan traveling. Karena mengingat tadi uangnya memang sudah cukup banyak tersimpan dalam dua tahun terakhir," ujarnya.

Selain itu, Pemerintah melihat saat ini aktivitas ekonomi dampaknya sangat besar terhadap mobilitas. Karena mobilitas masyarakat kelas menengah tengah meningkat cukup tajam.
 

Sri Mulyani Blak-blakan Alasan Prabowo Hapus Badan Kebijakan Fiskal
Daya Tarik Kota Osaka Jepang

Bursa Asia Meriah, Kebahagiaan Investor atas Data Inflasi Jepang Jadi Pendorong

Bursa Asia-Pasifik menguat pada pembukaan perdagangan pasar akhir pekan, Jumat (22/11/2024). Data inflasi Jepang yang melampaui ekspektasj pasar menjadi sentimen positif.

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024