Holding PTPN Cetak Laba Rp3,86 Triliun Semester I-2022
- ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
VIVA Bisnis – Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mencatatkan laba hingga Semester I-2022 sebesar Rp3,86 triliun. Laba tersebut dapat diraih di tengah terjadinya fluktuasi harga komoditas dunia.
Direktur Utama Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) Mohammad Abdul Ghani menyampaikan, meningkatnya kinerja PTPN Group kembali membuktikan hasil dari perjalanan restrukturisasi yang secara berkelanjutan terus dikuatkan.
“Walaupun harga komoditi dunia tertekan pada Kuartal I-2022, Holding PTPN masih mampu meningkatkan laba perusahaan sampai semester I Rp 3,86 Triliun,” ujar Ghani dikutip dari keterangannya, Jumat, 5 Agustus 2022.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III (Persero) tegasnya, berhasil menjaga momentum kinerja operasional dan keuangan pada 2022. Pada periode fiskal Januari sampai April 2022 (Kuartal I) 2022 lalu Holding PTPN meraih laba bersih hingga Rp2,95 triliun. PTPN III Holding memiliki kinerja terbaik dengan raihan laba sebesar Rp1,2 Triliun.
“Selain PTPN III, anak perusahaan (anper) yang mampu mencatat laba adalah PTPN I, PTPN II, PTPN IV, PTPN V, PTPN VI, dan PTPN XIII. Capaian Kuartal I-2022 ini meningkat 496,07 persen dibandingkan periode Kuartal I-2021," tambahnya.
Raihan laba PTPN Group beriringan dengan tingginya pendapatan atau revenue perseroan. Pada Semester I-2022 total pendapatan perseroan mencapai Rp24,43 triliun, meningkat 15 persen dibandingkan Semester I-2021. Nilai EBIDTA Operasional pada Semester I-2022 sebesar Rp7,36 Triliun, meningkat 22 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Manajemen Perseroan juga mampu menjaga arus kas bersih atau Net Operating Cash Flow (NOCF) sebesar Rp1,63 Triliun. Dengan arus kas yang positif, perseroan mampu menjalankan belanja modal atau Capital Expenditure (Capex).
“Komoditas sawit masih menjadi penyumbang pendapatan/penjualan terbesar bagi keuangan PTPN Group. Pada Semester I-2022 kontribusi porsi penjualan didominasi oleh komoditi kelapa sawit sebesar 73,33 persen dari total penjualan,” kata Ghani.
Selain itu, komoditi karet memberikan kontribusi 9,17 persen, komoditi tebu memberikan kontribusi 7,02 persen, komoditi teh memberikan kontribusi 1,74 persen dari total penjualan, dan komoditi aneka tanaman/lainnya sebesar 8,74 persen.
Kemampuan perusahaan mempertahankan kinerja laba, penjualan dan EBITDA berdampak pada peningkatan nilai aset perseroan. Hingga Semester I-2022, total aset Holding Perkebunan Nusantara mencapai Rp149 Triliun. Nilai ini meningkat 10,32 persen dibandingkan Semester I-2021.