Restrukturisasi Armada, Garuda Mulai Kembalikan Pesawat Bombardier

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra.
Sumber :
  • Dok. Garuda Indonesia

VIVA – Mulai Senin, 1 Agustus 2022 kemarin, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk mengembalikan secara bertahap pesawat Bombardier CRJ-1000. Hal itu ditandai dengan pengembalian dua pesawat produksi perusahaan berbasis di Montreal, Kanada, itu.

Wamildan Tsani Ungkap Arahan Khusus Prabowo soal Pengembangan Garuda Indonesia

Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra mengatakan, kedua pesawat itu merupakan bagian dari total 18 pesawat Bombardier CRJ-1000. Yang, sebelumnya pernah dioperasikan oleh Garuda Indonesia.

"Tindak lanjut pengembangan armada tersebut merupakan bagian dari hasil tindak lanjut kesepakatan negosiasi bersama lessor pesawat Bombardier CRJ-1000, yakni Nordic Aviation Capital (NAC) serta Export Development Canada (EDC)," kata Irfan dalam keterangannya, Selasa, 2 Agustus 2022.

Irfan Setiaputra Pamit, Titip Pesan untuk Dirut Garuda Indonesia yang Baru

Irfan menambahkan, pengembalian armada tersebut merupakan bagian dari strategi restrukturisasi armada yang dijalankan Garuda Indonesia. Hal itu sejalan dengan telah dirampungkannya putusan homologasi Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU). Termasuk, intensifikasi rencana strategis perusahaan dalam rangka percepatan pemulihan kinerja.

Pesawat Garuda Indonesia di Bengkel GMF AeroAsia.

Photo :
  • VIVA/Dusep Malik
Erick Thohir Angkat Mantan Bos Lion Air Jadi Dirut Garuda Indonesia, Intip Profilnya

"Pengembalian armada tersebut merupakan bagian dari langkah transformasi Garuda Indonesia, guna memperkuat fundamen operasional yang lebih solid," ujar Irfan.

Dia menegaskan, hal itu antara lain dilakukan dengan mengoptimalkan utilisasi armada serta penyesuaian alat produksi. Termasuk, spesifikasi pesawat yang disesuaikan dengan segmentasi dan karakteristik pasar. Hal ini menurut Irfan juga sejalan dengan komitmen Garuda, untuk semakin cermat dan prudent dalam mengembangkan langkah ekspansi kinerja.

"Khususnya dengan basis kebutuhan alat produksi yang lebih terukur dan mengedepankan basis landasan cost leadership dalam setiap prosesnya," ujarnya.

Diketahui, pengembalian dua pesawat Bombardier CRJ-1000 dengan nomor registrasi PK-GRQ dan PK-GRN tersebut diberangkatkan pada pukul 09.00 WIB dari Bandara Internasional Soekarno-Hatta menuju MHIRJ Facility Service Centre, Tucson, Arizona, Amerika Serikat.

Pesawat Garuda Indonesia

Photo :
  • Dok. Garuda Indonesia

Sebelumnya, pada tanggal 19 Juli 2022 lalu Garuda juga telah mengembalikan satu-satunya armada Boeing 737 Max-8, dengan nomor registrasi PK-GDA kepada lessor Bocomm Leasing di Belanda. Lebih lanjut, langkah restrukturisasi perusahaan dalam jangka panjang juga dioptimalkan melalui kesepakatan bersama dengan lessor terkait, dengan perubahan maupun perpanjangan kontrak sewa.

Yakni seperti penerapan skema power by the hour untuk pembayaran biaya sewa pesawat, di mana nantinya perusahaan akan membayar biaya sewa berdasarkan jam terbang pesawat.

Melalui berbagai langkah strategis tersebut, Garuda Indonesia berhasil menekan biaya sewa untuk pesawat narrow body hingga di kisaran 30 persen dan pesawat wide body hingga di kisaran 69 persen.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya