Sri Mulyani Pede Pemulihan Ekonomi Terus Berlanjut, Ini Pendorongnya

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati.
Sumber :
  • Anisa Aulia/VIVA.

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, perbaikan perekonomian Indonesia di 2022 masih akan terus berlanjut. Perbaikan tersebut ditopang dengan meningkatnya konsumsi, investasi, dan kinerja ekspor.

Menteri Maman Pastikan Kebijakan PPN Naik Jadi 12 Persen Tak Pengaruhi Kinerja UMKM

Ani begitu sapaan akrabnya mengatakan, beberapa indikator dini pada Juni 2022 juga tercatat positif. Di mana indeks penjualan riil (IPR) tumbuh 15,4 persen secara year on year (yoy), diikuti oleh kinerja manufaktur.  

"Kinerja manufaktur tetap positif tercermin dari PMI manufaktur yang masih ekspnasif dan bahkan mengalami penguatan di bulan Juli dari 50,2 pada Juni, ke 51,3 di Juli. Konsumsi listrik terutama untuk industri maupun bisnis juga tetap tumbuh positif," ujar Ani dalam telekonferensi, Senin 1 Agustus 2022.

LPI Survei 10 Menteri Kabinet Prabowo dengan Kinerja Terbaik: Nomor 1 dan 4 Mengejutkan

Selain itu jelasnya, indeks keyakinan konsumen (IKK) meningkat ke level 128,2 dari Maret yang hanya di 110,0. Itu menunjukkan bahwa masyarakat optimis terhadap prospek pemilihan ekonomi.

Pertumbuhan Ekonomi (ilustrasi).

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa
Gus Yahya: Masyarakat Perlu Dengar Penjelasan Pemerintah soal PPN 12 Persen

Adapun dari sisi kinerja pembayaran Ani mengatakan, masih akan terus kuat di tengah terjadinya tekanan arus modal keluar.

"Transaksi berjalan pada kuartal II 2022 diproyeksikan mencatat surplus dan lebih tinggi dibandingkan capaian surplus pada kuartal I. Hal ini terutama didukung kenaikan surplus di neraca perdagangan," ujarnya.

Ani menuturkan surplus itu utamanya didukung dari tingginya harga komoditas global. Dilanjutkannya, pada Juni 2022 terjadi surplus neraca perdagangan mencapai US$5,09 miliar.

Gedung Kementerian Keuangan Republik Indonesia

Photo :
  • vivanews/Andry Daud

"Itu satu bulan saja kalau di lihat secara selama kuartal II 2022, neraca perdagangan surplus mencapai US$15,55 miliar. Sementara neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan tetap terjaga, didukung oleh aliran modal masuk ke Indonesia dalam bentuk PMA," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya