Meroket! Laba Bersih PLN Tembus Rp17,4 Triliun di Semester I-2022

Infrastruktur listrik PLN
Sumber :
  • Dok. PLN

VIVA Bisnis – PT PLN (Persero) berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp17,4 triliun pada semester I-2022. Angka tersebut naik sebesar 162,4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2021 yang hanya sebesar Rp6,6 triliun. 

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo menjelaskan, kenaikan ini ditopang oleh peningkatan penjualan listrik, seiring membaiknya perekonomian nasional. Serta, didukung pula oleh langkah tranformasi dan efisiensi, yang gencar dilakukan oleh perseroan.

"Kami sangat bersyukur, di tengah ketidakpastian ekonomi global PLN berhasil mencetak kinerja terbaik. Ini merupakan buah manis dari berbagai strategi dan langkah transformasi yang telah kami jalankan," kata Darmawan dalam keterangannya, Jumat 29 Juli 2022.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo.

Photo :
  • PLN

Darmawan menjelaskan, PLN mencatat kenaikan volume penjualan listrik sebesar 133,87 Terra Watt hour (TWh) di semester I-2022, atau meningkat dari periode yang sama tahun sebelumnya yang hanya sebesar 125,49 TWh. Kenaikan ini ditopang pertumbuhan signifikan pada pelanggan industri, dengan penambahan volume penjualan listrik 5,4 TWh atau 14,3 persen hingga akhir Juni 2022. 

"Kenaikan penjualan listrik yang signifikan dari golongan industri ini menandakan perekonomian yang mulai pulih di tengah pandemi," ujar Darmawan.

Darmawan mengungkapkan, atas penjualan listrik yang mengalami kenaikan tersebut, PLN berhasil membukukan penjualan tenaga listrik senilai Rp150,6 triliun, meningkat 7,2 persen atau bertambah Rp10,1 triliun.

Pertumbuhan kinerja penjualan listrik ini merupakan representasi dari keberhasilan program-program yang dilakukan, antara lain akuisisi captive power, peningkatan renewable energy certificate (REC), konversi kompor LPG ke kompor induksi, dan electrifying marine serta electrifying agriculture yang mendorong penambahan pelanggan sebanyak 1,4 juta hingga Juni 2022. Sehingga, secara total saat ini PLN telah melayani hingga 83,9 juta pelanggan.

Penundaan Rencana Pembentukan BPI Danantara Jadi Sorotan

Di sisi lain, lanjut Darmawan, EBITDA berhasil dipertahankan positif sebesar Rp55,4 triliun, dan EBITDA margin 26,2 persen di tengah penurunan nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing utama yang memengaruhi operasional perusahaan.

"Tentu saja pencapaian ini tak lepas dari kerja keras para insan PLN,  dukungan pemerintah dan stakeholder serta seluruh pelanggan. Kami terus berdedikasi memberikan layanan terbaik kepada seluruh  masyarakat Indonesia," ujarnya.

Terungkap, Ini Isi Pertemuan Dirut PLN dan Kepala BPI Danantara
Salah satu gerai Starbucks di Tangerang.

Pendapatan Global McDonald hingga Starbucks Babak Belur Akibat Aksi Boikot 

Perusahaan yang menghadapi boikot umumnya memiliki waralaba di berbagai negara. Akibatnya, pendapatan secara global kompak mengalami penurunan signifikan. 

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024