Wagub Sumbar: PDRB Terbesar dari Sektor Pertanian dan Perikanan
- Instagram Audy Joinaldy @joinaldy
VIVA Bisnis – Wakil Gubernur Sumatra Barat, Audy Joinaldy mengungkapkan, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) di Ranah Minang terbesar didapat dari sektor pertanian dan perikanan. Dijelaskannya, dari 19 kabupaten dan kota, Tujuh di antaranya berada di wilayah pesisir dengan beberapa komoditi yang dikembangkan antara lain tuna, kerapu, kakap, kepiting, lobster, udang vaname.
"Dengan potensi besar yang ada di Sumbar, kami berharap kepada Kementerian melalui Dirjen dan jajaran agar dapat melaksanakan program prioritas Ditjen PSDKP (Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan) dialokasikan untuk Sumatera Barat," kata Audy Joinaldy, Selasa 26 Juli 2022.
Menurut Audy, sebagian besar lini usaha pada sektor perikanan ini, masih didominasi UMKM. Untuk itu, butuh dukungan dari Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui Dirjen dan jajarannya agar dapat melaksanakan program prioritas Ditjen PSDKP.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumbar, Desniarti juga mengharapkan dapat terwujudnya budidaya (udang) vaname yang terintegrasi di Sumbar mulai dari hatchery (tempat penetasan), budidaya berkelanjutan, unit pengolahan udang, pemasaran dan kelembagaan. Selain itu juga diharapkan dukungan penanganan ikan pada pelabuhan perikanan dan pengembangan unit-unit pengolahan ikan (UPI).
Dia mengatakan, pihaknya akan mendorong hilirisasi produk kelautan dan perikanan di Sumbar termasuk mendorong investor untuk pengolahan udang.
Menurutnya, saat ini sudah ada pencatatan dari daerah asal ekspor, untuk menjamin mutu udang. Juga ada bantuan sarana penanganan udang portable di tambak udang juga ada cheese freezer yang masih tersedia pada tahun 2022 ini termasuk sarana pengolahan untuk UPI dan juga sertifikasi kelayakan pengolahannya (SKP).
"Kami juga mendorong pasar ikan hygienes dan sentra kuliner juga untuk mendorong pariwisata satu diantaranya di pantai Carocok Pesisir Selatan dan berharap segera difungsikan, selain itu juga ada inkubasi bisnis, diversifikasi produk, bedah UPI, pasar laut Indonesia, aplikasi gemarikan dan lain-lain," tutup Desniarti.