Kemenkeu Beri Sinyal Akan Hapus Subsidi BBM dan Listrik

Gedung kementerian Keuangan
Sumber :
  • VIVAnews/Anhar Rizki Affandi

VIVA Bisnis – Kementerian Keuangan (Kemenkeu) memberikan sinyal akan menghapus kebijakan subsidi bahan bakar minyak atau BBM dan tarif listrik. Hal itu dilakukan agar belanja lebih efisien dan produktif.

Apakah Petir Bisa Masuk Rumah? Ini 5 Fakta yang Tak Banyak Diketahui!

"Kita juga harus semakin mendorong belanja produktif. Nah ini perlu menjadi kesadaran kita bersama bahwa subsidi itu nggak efisien, subsidi BBM subsidi listrik itu nggak efisien," kata Direktur Penyusunan APBN Kemenkeu Rofyanto Kurniawan pada telekonferensi, Senin 25 Juli 2022.

Rofyanto menjelaskan, dengan tidak efisiennya hal itu maka secara bertahap Pemerintah melalui Kementerian Keuangan akan mengembalikan BBM dan tarif listrik ke harga keekonomian.

Warga Desa Ngapaea Yakin Iksan Dapat Selesaikan Persoalan Listrik dan Sinyal di Morowali

Baca juga: Ekspansi ke Bisnis SPKLU, Charger Kendaraan Listrik Bisa di Gerai KFC

"Secara bertahap secara berangsur-angsur harus kita kembalikan ke harga keekonomiannya. Supaya belanjanya bisa produktif," jelasnya.

PPN Naik Jadi 12 Persen, Ketua Aprindo Minta Sri Mulyani Tinjau Ulang

Rofyanto mengatakan, hal itu dilakukan sebab yang berhak menerima subsidi itu adalah masyarakat miskin. Maka dari itu Pemerintah akan melakukan secara bertahap.

"Subsidi itu hanya untuk rakyat miskin dan rakyat yang membutuhkan, yang mampu dan menengah ke atas mestinya nggak perlu mendapat subsidi," ujarnya.

Uji coba pembelian pertalite dan solar daftar lewat MyPertamina di Sumbar

Photo :
  • VIVA/Andri Mardiansyah

Lebih lanjut Rofyanto menuturkan, kondisi saat ini setelah hantaman COVID-19 sudah semakin kondusif dan aktivitas ekonomi yang beranjak baik. Hal lainnya juga ditunjukkan dengan manufacturing indeks yang sudha bergerak naik, dan itu diikuti dengan pendapatan yang semakin bagus pada 2022.

"Tentunya juga didukung oleh UU HPP, kemudian oleh program PPS dan sebagainya ini penerimaan kita sangat bagus. Mudah-mudahan ini menjadi modal yang kuat untuk mengarungi APBN kita di 2023," ujarnya.

Petugas PLN memeriksa meteran listrik.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Adapun dari sisi belanja jelasnya, Pemerintah akan terus memperbaiki pada efektivitas belanja.

"Namun dengan pendapatan kita yang angkanya semakin baik sepertinya belanja yang kita khawatirkan shrinking ini tidak terjadi. Artinya pemerintah tetap berupaya menjaga APBN itu tetap terjaga ketika kita menghadapi COVID di 2020, 2121, 2022, 2023 itu belanjanya tetap terjaga untuk mengantisipasi berbagai ketidakpastian," imbuhnya.

Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) 87 kWp di Desa Menamang Kanan

Capai Target Swasembada Energi, Pemerintah Dorong Kolaborasi Swasta Kembangkan Listrik Bersih di Pedesaan

Untuk mencapai target transisi energi tidak bisa hanya mengandalkan pembiayaan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) atau Anggaran Pendapatan dan Belanja Dae

img_title
VIVA.co.id
22 November 2024