Selamatkan UMK dari Jerat Utang, Pertamina Bantu Permodalan

Vice Presiden CSR & SMEPP Management Pertamina, Fajriyah Usman
Sumber :
  • VIVA/Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Bisnis – PT Pertamina memperkuat program pendanaan usaha mikro dan kecil (UMK) untuk sedikitnya delapan bidang usaha yakni industri, perdagangan, pertanian, perkebunan, peternakan, perikanan, jasa dan usaha lainnya. Program ini ditujukan untuk menyelamatkan bibit usaha kecil dari jeratan utang karena banyak UMK yang belum layak mendapatkan pendanaan dari lembaga pembiayaan.
 
“Pertamina membantu start up yang belum bankable untuk bisa berkembang dan memberikan akses permodalan, pasar, pembinaan dan lain-lain secara benar dan terjangkau,” tutur Vice Presiden CSR & SMEPP Management Pertamina, Fajriyah Usman, dikutip Kamis 21 Juli 2022.

Pemutihan Utang UMKM, Petani hingga Nelayan Dinilai Bisa Pulihkan Ekonomi Domestik

Fajriah mengungkapkan, Pertamina memandang bahwa pendampingan pada tahap lanjutan menjadi inti dari keberhasilan mitra binaan untuk berkembang dan naik kelas. 

Keberhasilan ini, katanya, menjadi solusi terhadap potensi adanya non-performing loan (NPL) atau kredit macet.  

Kredit Macet Petani hingga Nelayan di Bank Himbara Dihapus, Erick Thohir: Demi Swasembada Pangan

Baca juga: Jokowi Resmikan Penataan Kawasan Labuan Bajo: Sekarang Sudah Cantik

“Pertamina ingin mengajarkan kemandirian usaha kecil agar siap menjadi wirausaha yang tangguh dan berdikari. Pertamina melakukan kurasi terhadap UMKM yang sudah follow kegiatan kemitraan Pertamina. Kami berikan kegiatan pelatihan online tahun kemarin ada 100 pelatihan online yang terbuka bagi seluruh mitra,” ungkapnya.

BRI dan HIPMI Jalin Sinergi Strategis untuk Dorong Pengusaha Muda Naik Kelas

Calon mitra binaan Pertamina bisa mendapatkan pinjaman usaha hingga Rp250 juta dan jasa administrasi sebesar 6 persen per tahun. Total akumulasi dana kemitraan Pertamina sejak 1993 mencapai lebih dari Rp4,2 triliun.
 
Setelah bisnisnya kuat dan berkembang, Fajriyah mengatakan Pertamina mengakselerasi mitra binaan UMK untuk naik kelas. Perusahaan telah merancang sembilan program unggulan UMK naik kelas yakni UMK Academy, hibah teknologi tepat guna, sertifikasi dan perijinan, dan display produk mitra binaan di area publik seperti bandara, stasiun dan lain-lain.
 
“Program unggulan lainnya adalah pelatihan UMK secara online dan reguler atau e-learning, publikasi UMK melalui artikel, sosial media, broadcast message, penjualan UMK melalui e-commerce, Katalog SME 1000 dan berbagai eksebisi baik langsung maupun virtual,” jelas Fajriah.

Produk dari UMKM Mitra Binaan Pertamina.

Photo :
  • Dok. Pertamina

Salah satu kegiatan eksebisi UMK yang didukung Pertamina dalam waktu dekat adalah Gerakan Bangga Buatan Indonesia (GBBI) yang digagas bersama Kementerian Kelautan dan Perikanan, Kemenkomarves, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan, Bank Indonesia dan top brands di Kalimantan Selatan. Puncak acara harvesting GBBI di provinsi ini digelar pada 22 Juli 2022. 
“Pertamina antara lain menghadirkan GBBI Corner di Terminal 3 Bandara Soekarno Hatta dan menggelar online exhibition sebagai ajang promo UMK dan menghadirkan produk UMK Kalsel di marketplace Pertamina Smexpo,” kata dia.

Fajriyah menegaskan, Pertamina terus melakukan pengembangan UMKM di Kalimantan. Saat ini, terdapat Rumah BUMN di berbagai daerah termasuk di Banjarmasin, Kalimantan Selatan. 

Di provinsi ini, Pertamina memiliki sekitar 800 mitra binaan dengan total penyaluran pinjaman kemitraan sebesar Rp20 miliar. “Saya yakin kedepan bisa lebih dari 800 mitra binaan di Kalsel karena pengembangan UMKM akan banyak dilakukan di daerah sekitar," jelasnya.

Salah satu UMKM yang ikut dalam Pertamina SMEXPO.

Photo :
  • istimewa

Direktur Pemasaran Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan (PDSPKP) Kementerian Kelautan dan Perikanan, Erwin Dwiyana, menyebut kegiatan BBI Kalsel telah dilakukan sejak Maret 2022. Pada tahap awal, dilakukan pendataan dan kurasi  terhadap 1.178 UMKM. 

“UMK terpilih sebanyak 67 yang mengusung konsep keberlanjutan, gender, ekonomi biru, hingga zero waste kemudian dibekali materi pelatihan dan pendampingan selama Mei hingga Juni. Pelatihan tersebut meliputi literasi finansial, literasi digital, branding, serta tips dan trik meningkatkan transaksi dalam berjualan online,” katanya.

UMK yang terpilih saling melengkapi untuk mendorong bisnis kuliner dan wisata khas Kalimantan Selatan. 

“Pada acara puncak akan diumumkan 5 UMKM termasuk yang memiliki transaksi terbanyak setelah menerapkan materi pelatihan. Kami bersinergi dengan serluruh komponen untuk bisa promosikan produk unggulan ini. Di satu sisi, dengan GBBI ini ada angkaian pengumpulan massa atau publik sehingga masyarakat didorong terus membeli produk unggulan UMK,” kata Erwin.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya