Menko Airlangga Suarakan Pemberdayaan Ekonomi Perempuan di KTT W20

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto
Sumber :
  • Dokumen Kemenko Perekonomian

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengungkapkan, pemberdayaan ekonomi bagi perempuan di seluruh dunia terus menghadapi hambatan besar selama masa krisis. Termasuk saat pandemi COVID-19.

Pemerintah Targetkan Penyaluran KUR Rp 300 Triliun pada 2025

Untuk itu, Indonesia berkomitmen untuk menjembatani kesenjangan atau disparitas gender sebagai outreach group dalam Presidensi G20. Indonesia juga mewakili suara perempuan melalui forum Konferensi Tingkat Tinggi Women 20 atau KTT W20.

“Menempatkan pemberdayaan ekonomi perempuan di jantung forum adalah kunci untuk memberikan global exit strategy yang sukses. Hal ini penting karena di seluruh anggota G20 kesenjangan gender tetap ada dan menghambat pembangunan berkelanjutan,” kata Airlangga di forum KTT W20 seperti dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis 21 Juli 2022.

Prabowo Ditinggal Walk-Out Delegasi KTT D8 saat Berpidato, Ini Penjelasan Kemlu RI

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.

Photo :
  • VIVA/Fikri Halim

Airlangga mengatakan, para pemimpin G20 telah menyepakati untuk mengurangi kesenjangan gender dalam partisipasi angkatan kerja sebesar 25 persen pada tahun 2025. Melalui Presidensi G20 tahun 2022, Indonesia kini memiliki tanggung jawab besar untuk fokus pada penyampaian misi tersebut.

Menko Airlangga Targetkan Transaksi Rp80 Triliun pada Tiga Program Diskon Nataru

“Di pucuk pimpinan forum ekonomi utama dunia, kami ingin melihat hasil nyata dalam pemberdayaan ekonomi perempuan,” tegasnya.

Dia melanjutkan, Indonesia tentunya ingin memanfaatkan kesempatan ini untuk mendukung perempuan berinovasi dalam usaha. Forum G20 akan memprioritaskan sharing best practice dalam mendukung perempuan untuk mengakses tools yang mereka butuhkan sebagai pengusaha.

Selain itu juga untuk mengeksplorasi bagaimana merancang kerangka kerja yang terbaik untuk mendukung perempuan agar berhasil dalam usaha.

Airlangga mengungkapkan, saat ini sudah ada tanda-tanda kemajuan dan kekuatan sebagai hasil dari pemberdayaan ekonomi perempuan. Karena sekitar setengah dari anggota G20 telah menunjukkan kemajuan yang lebih baik dari yang diharapkan untuk mencapai tujuan 2025 dibandingkan dengan tahun 2012.

Menurutnya di Indonesia, peran perempuan semakin signifikan dalam perekonomian nasional. Sebanyak 61 persen perempuan berkontribusi terhadap perekonomian dan sekitar 50 persen dari 60 juta UMKM yang ada di Indonesia dimiliki oleh perempuan.

"Hal ini menjadi sangat signifikan karena di UMKM Indonesia mampu menyerap 97 persen tenaga kerja sektor usaha. Pemerintah Indonesia juga terus berupaya mendukung pemberdayaan ekonomi perempuan melalui alokasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Program Kartu Prakerja," terangnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya