Rupiah Terdepresiasi 4,9% Year to Date, BI: Volatilitas Masih Terjaga

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

VIVA Bisnis – Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengakui, nilai tukar rupiah mengalami tekanan yang meningkat. Hal itu sebagaimana dialami oleh mata uang regional lainnya, di tengah ketidakpastian pasar global yang tengah meningkat tinggi.

BI dan Otoritas Moneter Singapura Perpanjang Kerja Sama Keuangan hingga 2027, Intip Detailnya

"Nilai tukar rupiah pada 20 Juli 2022 terdepresiasi 0,6 persen point-to-point dibandingkan akhir Juni 2022, namun dengan volatilitas yang terjaga," kata Perry dalam telekonferensi, Kamis 21 Juli 2022.

Perry menjelaskan, depresiasi tersebut sejalan dengan masih tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, akibat pengetatan kebijakan moneter yang lebih agresif di berbagai negara. Hal itu untuk merespons peningkatan tekanan inflasi dan kekhawatiran perlambatan ekonomi global, di tengah persepsi terhadap prospek perekonomian Indonesia yang tetap positif.

Rupiah Melemah ke Level Rp 15.760 per Dolar AS Pagi Ini

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo.

Photo :
  • Tangkapan layar.

"Dengan perkembangan ini, nilai tukar rupiah sampai dengan 20 Juli 2022 terdepresiasi 4,9 persen year-to-date, dibandingkan dengan level akhir tahun 2021," ujar Perry.

BI Optimis Inflasi RI hingga Akhir 2024 Capai Target Sasaran

Lebih Baik dari Negara Berkembang Lain

Perry menilai, kondisi depresiasi rupiah itu masih relatif lebih baik, jika dibandingkan dengan depresiasi mata uang milik sejumlah negara berkembang lainnya. Misalnya seperti Malaysia yang terdepresiasi sampai 6,4 persen, India 7,07 persen, dan Thailand yang terdepresiasi hingga 8,88 persen.

"Ke depannya, Bank Indonesia akan terus melakukan langkah-langkah stabilisasi nilai tukar rupiah, sebagai upaya untuk mendukung pengendalian inflasi dan menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan," ujarnya.

Pekerja menunjukkan uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat di sebuah tempat penukaran uang di Jakarta.

Rupiah Melemah ke Rp 15.788/US$ Tertekan Pilpres AS hingga The Fed

Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Selasa, 5 November 2024. Rupiah melemah sebesar 35 poin atau 0,22 persen ke Rp 15.788/dolar AS

img_title
VIVA.co.id
5 November 2024