Rupiah Diproyeksi Menguat Terdongkrak Sentimen Positif Ini

Karyawati menunjukkan mata uang rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020).
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Reno Esnir

VIVA Bisnis – Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS di pasar spot melemah pada perdagangan Rabu pagi 20 Juli 2022, pukul 09.14 WIB. Rupiah melemah sebesar 10 poin atau 0,03 persen ke posisi Rp14,986 per dolar AS, dibandingkan pada penutupan sebelumnya senilai Rp14,976 per dolar AS.

Rupiah Menguat Dipicu Besarnya Peluang Pemangkasan Suku Bunga The Fed

Berdasarkan kurs referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) terakhir atau kemarin sore, mematok rupiah di angka Rp14.992 per dolar AS.

Analis Pasar Uang Ariston Tjendra memperkirakan, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpotensi menguat hari ini, Hal itu seiring dengan membaiknya sentimen pasar terhadap aset berisiko pagi ini.

Rupiah Menguat, Kesepakatan Genjatan Senjata Israel-Hisbullah Jadi Sorotan

"Indeks saham Asia bergerak positif di pembukaan pagi ini mengikuti penguatan indeks saham Eropa dan AS semalam. Sentimen positif ini dipicu oleh hasil positif laporan pendapatan perusahaan di Eropa dan AS," kata Ariston kepada VIVA, Rabu 20 Juli 2022.

Ariston melanjutkan, selain itu dengan turunnya ekspektasi pasar terhadap besaran kenaikan suku bunga acuan AS di Juli dari 100 basis poin kembali ke 75 basis poin. Seperti yang telah disinyalkan oleh pejabat Bank Sentral AS, juga membantu mendorong pelemahan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya.

Rupiah Melemah Lagi ke Level Rp 15.932 per dolar AS

"Sekarang menurut Fed Watch Tools, probabilitas kemungkinan naik 75 basis poin di Juli sebesar 64 persen sementara 100 basis poin sebesar 36 persen," jelasnya.

Rupiah melemah terhadap dolar AS.

Photo :
  • ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU/aa

Kemudian, Ariston menuturkan bahwa ekspektasi kenaikan suku bunga acuan pada rapat Bank Sentral Eropa besok malam sebesar 50 basis poin juga akan membantu menekan nilai tukar dolar AS. Kemudian diperkirakan bank sentral global lainnya juga masih akan menaikkan suku bunga acuannya untuk memerangi inflasi di negaranya masing-masing.

"Seperti Australia, Inggris, Kanada, dan lain-lain sehingga kebijakan ini kembali memperbesar spread dengan suku bunga acuan AS yang membuat dolar AS tertekan terhadap nilai tukar lainnya," ujarnya.

Namun di sisi lain, dari kenaikan agresif suku bunga acuan AS tahun ini masih menjadi penekan nilai tukar rupiah. Karena spread suku bunga acuan AS dan BI menyempit.

Mata uang dolar AS (ilustrasi)

Photo :
  • ANTARA FOTO/Galih Pradipta

"Aset dolar AS menjadi lebih menarik. Pasar masih menunggu kebijakan BI yang terbaru di hari Kamis ini," terangnya.

Adapun potensi penguatan rupiah terhadap dolar AS hari ini ada di kisaran Rp14.930. Sementara resistens di kisaran Rp15.000 per dolar AS.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya