Menko Airlangga Sebut 35 Negara Ada Dalam Krisis Pangan

Menko Perekonomian Airlangga Hartarto.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA Bisnis – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto menyebut sebanyak 35 negara akan mengalami krisis pangan.

Dubes Rusia Ungkap Alasan Negaranya Beri Suaka kepada Mantan Presiden Suriah Assad

Penyebab krisis pangan itu dijelaskannya akibat dari konflik geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Sebab dari konflik kedua negara itu telah menyebabkan kenaikan pada harga komoditas global.

Diketahui Ukraina merupakan negara pengekspor utama komoditas minyak sunflower, dengan adanya perang itu maka negara tujuan merasakan dampaknya. Karena Ukraina tak lagi bisa mensupply komoditi tersebut.

Saling Serang, Rusia Gunakan Rudal dari Korea Utara untuk Hancurkan Ukraina

"Dunia sudah melihat bahwa dengan adanya shortage (kekurangan) mendekati 5 juta yang ter-disrupsi dari supply Ukraina itu melihat bahwa itu vegetable oil yang namanya kelapa sawit menjadi alternatif dan tentunya ini harus dimanfaatkan oleh CPOPC," ujar Airlangga pada konferensi pers, Selasa 19 Juli 2022.

Airlangga mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat bagi Indonesia untuk melakukan ekspor minyak sawit atau crude palm oil (CPO). Karena Indonesia dan Malaysia hingga saat ini merupakan negara utama pengekspor CPO.

Kondisi Gaza Makin Memprihatinkan, Gerakan Cinta dan Peluk Palestina Digaungkan

WFP berikan makanan bagi anak-anak di ruang kelas saat krisis pangan di Kamboja

Photo :
  • AP Photo/Heng Sinith

"35 negara itu akan ada krisis pangan termasuk ketersediaan daripada  vegetable oil, nah momentum ini yang harus dimanfaatkan. Untuk melakukan promosi di saat yang tepat dan di saat yang sekarang adalah saat yang tepat," jelasnya.

Adapun Council of Palm Oil Producing Countries (CPOPC) merupakan negara-negara produsen minyak sawit. Di mana diantaranya Indonesia dan Malaysia.

"Di dalam situasi seperti ini CPOPC melihat bahwa pentingnya keberadaan palm Oil diketahui bahwa kondisi market palm oil ini didominasi Indonesia dan Malaysia," terangnya.

Petani Sawit.

Photo :
  • Dok. Istimewa

Airlangga menjelaskan, untuk Indonesia negara yang sudah mensupply CPO sebesar 48 juta dan Malaysia mensupply sebesar 18 juta.

"Dan kita ketahui bahwa permintaan dunia terhadap palm oil itu sekitar 45 juta, dengan yang terbesar antara lain India sekitar hampir 7,8 juta dan China 4,5 juta. Oleh karena itu kerja sama antara Indonesia dengan Malaysia menjadi sangat penting," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya