Sri Mulyani Bawa Kabar Tak Mengenakkan Bagi Perekonomian, Apa itu?

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati di acara 3rd FMCBG G20 di Nusa Dua, Badung, Bali, Jumat, 15 Juli 2022.
Sumber :
  • Pool/BI

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membawa kabar tak mengenakkan. Sebab dia memperkirakan hingga akhir 2022 perekonomian dunia akan semakin memburuk.

Bulog Kini Langsung Diawasi Prabowo, Zulhas: Enggak Bisa Komersial Lagi

Sri Mulyani mengatakan, itu disebabkan akibat dari dampak dari pandemi COVID-19 dan diperparah dengan konflik geopolitik Rusia dan Ukraina. Di mana dari itu telah menyebabkan gangguan pasokan yang mendorong harga pangan ke level tertinggi.

"Harga pangan melonjak hampir 13 persen pada Maret, ini juga mencapai  tinggi baru. Dan kemungkinan akan naik lebih jauh berpotensi hingga 20 persen menjelang akhir tahun 2022," ujar Sri Mulyani dalam High Level Seminar di Nusa Dua Bali Convention Center, Jumat 15 Juli 2022.

Daftar Harga Pangan 21 November 2024: Telur Ayam hingga Minyak Goreng Naik

Baca juga: Sri Mulyani: Utang Jadi Ancaman Nyata Akibat Lonjakan Komoditas

Selain itu, pada perekonomian global tantangan akan terus berlanjut. Karena dimungkinkan harga pangan akan tetap berada pada level tertinggi.

Mentan Amran Ungkap Program Brigade Swasembada Pangan Dapat Anggaran Rp 30 T, 23 Ribu Orang Sudah Daftar

"Situasi kita di sini pada tahun 2022 diproyeksikan akan semakin memburuk dan ini bukan kabar baik bagi kita semua. Pandemi COVID-19 yang belum terselesaikan, serta perang yang sedang berlangsung di Ukraina kemungkinan akan memperburuk kerawanan pangan akut 2022," imbuhnya.

Lebih lanjut Sri Mulyani mengatakan, krisis pupuk yang saat ini membayangi juga berpotensi memperparah krisis pangan hingga tahun 2023. Maka dengan itu harus ada urgensi untuk menangani krisis tersebut.

Menteri Keuangan Sri Mulyani di FMCG G20 di Bali.

Photo :
  • VIVA/Anisa Aulia

"Penerapan mekanisme pembiayaan yang tersedia segera diperlukan untuk menyelamatkan nyawa dan memperkuat stabilitas keuangan serta dan sosial," ujarnya.

Sebab menurutnya, hal itu sangat mendesak bagi negara berpenghasilan rendah dan berkembang.

"Selain itu, kami juga terlihat masih tetap bertahan meskipun sangat sulit mempertahankan kebijakan makroekonomi yang baik yang kini terancam krisis," ujarnya.

 Peternakan ayam petelur milik Soleh di Buring, Kedungkandang, Kota Malang.

Daftar Harga Pangan 25 November 2024: Bawang hingga Telur Ayam Naik

Harga komoditas pangan beberapa terpantau mengalami kenaikan pada perdagangan hari ini.

img_title
VIVA.co.id
25 November 2024