Sri Mulyani: Utang Jadi Ancaman Nyata Akibat Lonjakan Komoditas

Menkeu Sri Mulyani di FMCBG G20 di Bali.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, pergeseran harga komoditas dan peningkatan inflasi global akan menimbulkan limpahan utang yang nyata bagi seluruh negara.

Jaga Transparansi Kurator di Kasus Pailit Sritex, BNI Usul Bentuk Panitia Kreditor Sementara

"Tidak hanya untuk negara-negara berpenghasilan rendah tetapi juga di negara-negara berpenghasilan menengah atau bahkan (negara) ekonomi maju," ujar Sri Mulyani pada pembukaan Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG) di Nusa Dua Bali, Jumat 15 Juli 2022.

Menurutnya dengan dinamika global yang saat ini terjadi. Telah menyebabkan kenaikan harga komoditas pangan dan energi, yang mana itu menyebabkan ancaman bagi seluruh negara.

Rencana Sri Mulyani Kejar Potensi Pajak Underground Economy

"Ini akan menjadi lebih kompleks yang sangat mengerikan untuk dikelola. Sekitar 60 persen dari negara-negara berpenghasilan rendah sudah atau hampir mati," jelasnya.

Sementara untuk negara berkembang, Sri Mulyani mengatakan diperkirakan tidak akan dapat memenuhi pembayaran utang pada 2023.

Sri Mulyani Ungkap PPN Naik Jadi 12 Persen Sesuai UU Mulai 1 Januari 2025

"Jadi ini bukan hanya satu atau dua kasus luar biasa. Ini menjadi meluas ini menjadi masalah yang perlu menjadi perhatian menteri keuangan dan gubernur bank sentral bersama dengan organisasi internasional lembaga multilateral," ujarnya.

G20 Indonesia 2022. (ilustrasi)

Photo :
  • VIVA/Fikri Halim

Sri Mulyani menjelaskan dengan tantangan signifikan tersebut masih menjadi masalah global yang belum terpecahkan. Seperti yang sudah didiskusikan dalam dua tahun terakhir, yaitu perubahan iklim akibat pandemi COVID-19 dan keberlanjutan utang di banyak negara berpenghasilan rendah.
 
"Ini semua menciptakan rintangan yang signifikan untuk tujuan bersama kita. Ketika kami melanjutkan Presidensi dari Italia ini, kami ingin melihat recover together recover stronger," tegasnya.

Ilustrasi cadangan devisa, utang luar negeri, modal asing, dan devisa hasil ekspor.

Posisi Utang Luar Negeri RI di Kuartal III-2024 Capai US$427,8 Miliar, Tumbuh 8,3%

Bank Indonesia (BI) mencatat, Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia pada kuartal III-2024 sebesar US$427,8 miliar, tumbuh 8,3 persen

img_title
VIVA.co.id
15 November 2024