Bidik Pra Penjualan Rp1,45 Triliun, Begini Strategi Lippo Cikarang
- Tangkapan layar YouTube
VIVA Bisnis – PT Lippo Cikarang Tbk (LPCK), anak usaha PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akan fokus kepada beberapa strategi untuk meraih pra penjualan sebesar Rp1,45 triliun pada tahun 2022.
CEO LPKR John Riady menyampaikan bahwa pihaknya optimistis terkait dengan industri properti yang dipercaya semakin cerah ke depannya. Hal itu sudah terlihat saat pemulihan pada tahun 2021.
“Dua sektor yang masih bertumbuh meski di tengah pandemi Covid-19 yaitu rumah tapak (landed house) dan logistik yang bertumbuh karena terdorong industri e-commerce,” tegas John dikutip dalam keterangan tertulis, Kamis, 14 Juli 2022
Contohnya di kawasan industri Lippo Cikarang, lanjut John, sekitar 20 persen-30 persen pembeli mengembangkan lahan untuk kebutuhan pergudangan. Selanjutnya, pertumbuhan properti logistik juga didorong oleh kenaikan permintaan atas warehouse atau pergudangan.
Beberapa strategi yang akan dilakukan LPCK ke depan di antaranya sebagai berikut:
Pertama, menjaga momentum pra penjualan dengan meluncurkan klaster baru rumah tapak berkualitas di Waterfront Estates. Diperkirakan 60 persen pra penjualan berasal dari penjualan rumah tapak.
Kedua, LPCK juga fokus terhadap keunggulan operasional, memperbaiki tata kelola, dan transparansi.
Ketiga, meningkatkan penjualan produk komersial untuk mendukung penjualan rumah tapak di Waterfront Estates.
Keempat, LPCK juga akan mengembangkan dan menjalankan strategi segmentasi industri. Keberhasilan LPCK untuk meraih pra penjualan Rp1,45 triliun di tahun 2022 tentu disebut akan mendorong kinerja LPKR yang memegang 84 persen saham LPCK.
"Pendapatan pra penjualan LPKR juga ditopang oleh LPCK melalui penjualan tanah industri, komersil, dan proyek rumah tapak Waterfront Estates," tutup John.