Menkeu AS Minta Putin Tanggung Jawab soal Kondisi Ekonomi Global

Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen.
Sumber :
  • VIVA/Fikri Halim

VIVA Bisnis – Menteri Keuangan Amerika Serikat (AS) Janet Yellen menyoroti efek perang Rusia-Ukraina terhadap perekonomian global. Akibat perang itu, sejumlah negara sudah menghadapi kerentanan yang meningkat.

Putin Tandatangani Revisi Doktrin Nuklir Rusia, Tak Lagi sebagai “Upaya Terakhir”

Dia juga mengecam konflik geopolitik yang terjadi antara Rusia dan Ukraina. Tak segan-segan, Yellen juga menyebut nama Presiden Rusia Vladimir Putin

"Amerika Serikat tetap teguh dalam mengutuk perang Putin (Rusia-Ukraina) dan kekejaman yang dilakukan oleh pasukannya," kata Yellen dalam konferensi pers jelang 3rd FMCBG Meeting G20 di Nusa Dua, Bali, Kamis 14 Juli 2022. 

Presiden Joe Biden 'Menghilang' saat Sesi Foto Bersama KTT G20 di Brasil

VIVA Militer: Presiden Rusia, Vladimir Putin

Photo :
  • buzzfeednews.com

Ia juga menegaskan, komunitas internasional harus berpandangan jernih dan meminta pertanggungjawaban atas dampak konflik Rusia-Ukraina kepada Putin.

Presiden Paraguay Santiago Pena Dilarikan ke RS saat Menghadiri KTT G20, Kenapa?

"Komunitas internasional harus berpandangan jernih dan meminta pertanggungjawaban Putin atas konsekuensi ekonomi dan kemanusiaan global dari perangnya," kata Menkeu AS.

Menurutnya, Rusia telah melakukan penghancuran di Ukraina yang selama ini tak pernah terbayangkan. "Sejak awal perang, pasukan Rusia terus melakukan penghancuran yang tak terbayangkan, terutama, tentu saja, wilayah timur Ukraina," kata dia.

Yellen menegaskan, tindakan Rusia, bukanlah tindakan pemerintah yang menjunjung tinggi norma dan hukum internasional. Bahkan, Yellen juga menilai rezim Putin tidak ada tempat di forum G20.

"Perwakilan dari rezim Putin tidak memiliki tempat di forum ini. Kami berdiri teguh dengan rakyat Ukraina, dan saya berharap dapat menyambut Menteri Keuangan Ukraina untuk pertemuan G20 ini besok," katanya.

Untuk diketahui, kondisi ekonomi global diperkirakan terus mengalami perlambatan. Bahkan disebut ada ancaman resesi dan stagflasi. Amerika Serikat sendiri, saat ini sedang mengalami inflasi tertinggi sepanjang 4 dekade yaitu mencapai 9,1 persen pada Juni 2022.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya