Sampai Kapan Pemerintah Kuat Tahan Subsidi Energi?

Mobil mewah mengisi BBM Subsidi disalah satu SPBU.
Sumber :
  • istimewa

VIVA Bisnis – Pemerintah masih terus berupaya memberikan subsidi terhadap sektor energi nasional, agar tidak terjadi kenaikan harga kebutuhan yang menyebabkan inflasi. Menteri Keuangan, Sri Mulyani, bahkan menambah anggaran untuk subsidi energi dan kompensasi menjadi sebesar Rp520 triliun pada 2022.

RSI Ungkap Potensi Besar Lahan Sawit RI Jadi Penopang Kemandirian Pangan dan Energi

Namun, dengan dinamika harga minyak dunia yang masih sangat fluktuatif di atas US$100 per barel, sampai kapan pemerintah benar-benar mampu menyubsidi sektor energi nasional?

Direktur Eksekutif Energy Watch, Mamit Setiawan memastikan, setidaknya pemerintah akan mampu bertahan menjaga subsidi dan kompensasi bagi sektor energi nasional, sampai akhir 2022.

Jokowi Hadiri Kampanye Akbar Ahmad Luthfi-Taj Yasin di Grobogan dan Blora

Baca juga: Jepang Bakal Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Bio Energi di Mentawai

"Karena pemerintah saat ini terus berkomitmen untuk menjaga daya beli masyarakat, dengan memberikan subsidi hingga Rp500 triliun lebih tersebut sampai dengan akhir tahun 2022," kata Mamit saat dihubungi VIVA Bisnis, Senin 11 Juli 2022.

Sarapan Bareng Paslon Luthfi-Yasin dan Raffi Ahmad, Jokowi Ngaku Tak Diundang Kampanye di Solo

Karenanya, jika Presiden Jokowi tidak berubah pikiran, Mamit memastikan pemerintah masih akan mampu menyubsidi sektor energi nasional hingga akhir 2022. "Juga harapannya supaya harga minyak dunia bisa turun nantinya," ujarnya.

Di satu sisi, Mamit mensyukuri bahwa setidaknya subsidi di sektor energi itu membuktikan jika negara hadir, dan masih memikirkan agar bagaimana ekonomi nasional tidak makin memburuk. 

Dengan situasi ekonomi yang baru pulih akibat pandemi COVID-19, Mamit meyakini bahwa pemerintah akan sangat memperhitungkan sekali soal daya beli masyarakat agar tetap terjaga.

"Berarti yang kita tangkap adalah bahwa pemerintah masih hadir di tengah masyarakat. Dengan kondisi yang begitu berat dan beban subsidi hingga mencapai Rp500 triliun lebih, itu membuktikan bahwa pemerintah sangat-sangat menjaga daya beli masyarakat dan perekonomian nasional," kata Mamit.

Stok Persediaan Tabung Gas Elpiji

Photo :
  • VIVA/M Ali Wafa

Tapi di sisi lain, dia tak menyangkal bahwa Jokowi pun sudah berulang kali mengeluhkan besarnya subsidi sektor energi tersebut. 

Dalam beberapa kesempatan, Jokowi bahkan terang-terangan berharap agar harga minyak dunia bisa segera turun. Bahkan, ada sejumlah dugaan yang menyebut jika keluhan Jokowi itu merupakan pertanda, bahwa subsidi bagi BBM bersubsidi (Pertalite dan solar subsidi) bakal segera dicabut.

"Sampai kapan (pemerintah akan bertahan menyubsidi sektor energi)? Kita berharap saja. Karena Pak Jokowi sebenarnya sudah mengeluh berkali-kali mengenai hal ini. Presiden berharap supaya harga minyak turun dan lain-lain," ujar Mamit.

"Ketika banyak pendapat yang mengatakan bahwa (keluhan Jokowi) ini adalah sinyal untuk menaikkan Harga Pertalite atau solar subsidi, saya kira belum akan," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya