Hari Ini Mulai, Simak Agenda yang Dibahas di 3rd FMCBG G20 di Bali
- Mast Irham/Pool Photo via AP)
VIVA Bisnis – Rangkaian pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral negara anggota G20 di Bali dimulai hari ini, Senin 11 Juli 2022 sampai 17 Juli 2022. Acara itu dirangkum dalam kegiatan 3rd Finance Ministers and Central Banks Governors (FMCBG) Meeting G20.
Indonesia diketahui didaulat sebagai Presidensi G20 pada tahun ini. Dikutip VIVA, secara garis besar rangkaian kegiatan akan dibagi menjadi tiga yaitu 3rd FCMBG yang digelar pada 15-16 Juli 2022, 3rd Finance and Central Banks Deputies (FCBD) Meeting pada 13-14 Juli 2022 dan Side Events 11-17 Juli 2022.
Setidaknya ada 6 agenda prioritas di jalur keuangan yang akan dibahas yaitu:
1. Exit Strategy to Support Recovery,
2. Adressing Scarring Effect to Secure Future Growth,
3. Payment System in Digital Era,
4. Sustainable Finance,
5. Digital Financial Inclusion,
6. International Taxation.
Untuk side events, setidaknya akan diisi dengan beberapa tema berikut:
1. Policy Normalization,
2. Digital Economy and Finance,
3. Green, Inclusion and Sharia Economy,
4. International Taxation.
AS hingga Rusia Hadir Secara Fisik
Amerika Serikat dan Rusia dipastikan hadir dalam pertemuan ketiga jalur keuangan di Bali. Pada pertemuan ini akan dihadiri oleh Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral dari berbagai negara anggota.
Untuk pertemuan ini tercatat, sebanyak 447 orang akan hadir secara fisik dengan kehadiran virtual sebanyak 82 orang.
China Hadir Secara Virtual
Sementara itu, China dipastikan akan hadir secara virtual. Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo mengungkapkan, China telah menyatakan tidak hadir secara fisik pada pertemuan di Bali. China menjadi satu-satunya negara yang hadir secara virtual.
“Kalau kita lihat negaranya hanya satu negara dari member G20 yang hadir secara virtual yaitu China, selebihnya akan hadir secara fisik,” ujar Dody dalam Taklimat Media, Kamis 7 Juli 2022 lalu.
Saat Menkeu Sri Mulyani Bilang PPN 12 Persen Indonesia Lebih Rendah Dibandingkan Negara Lain
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto memastikan pemerintah akan menaikkan PPN menjadi 12 persen pada 1 Januari 2025.
