Zulhas Luncurkan Produk MinyaKita, Pengamat: Harus Sampai ke Daerah

MinyaKita.
Sumber :
  • M Yudha P/VIVA.co.id

VIVA Bisnis – MinyaKita, produk minyak goreng curah berkemasan yang resmi diluncurkan oleh Menteri Perdagangan (Mendag), Zulkifli Hasan kemarin mulai mendapat respons pengamat. Salah satunya dari Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa.

RI Hentikan Impor Garam Tahun Depan, Menko Zulhas: Harus Swasembada

Dia menilai bahwa adanya program MinyaKita tidak lantas dapat menyelesaikan persoalan minyak goreng yang selama ini terjadi. Program MinyaKita harus disertai dengan kebijakan yang terkoordinasi hingga ke daerah.

"Tidak sesederhana itu, bahwa kemudian program MinyaKita diklaim sebagai inovasi saya rasa belum juga teruji karena kebijakan ini baru diluncurkan," kata Herry dikutip dari siaran persnya, Kamis 7 Juli 2022.

Mendag Budi Janjikan Harga MinyaKita Turun dalam Dua Hari

"Harus sampai ke daerah karena kadang kebijakan pusat ini tidak sampai ke masyarakat lapisan bawah yang sebenarnya komponen yang paling membutuhkan saat ini," tambahnya.

MinyaKita.

Photo :
  • M Yudha P/VIVA.co.id
Kejar Swasembada Pangan, Prabowo Pangkas Rantai Distribusi Pupuk

Lalu, kata Herry, sebaiknya pemerintah tidak sembarangan mengeluarkan kebijakan. Pemerintah dinilai harus tegas dalam hal menyikapi persoalan minyak goreng sehingga hal-hal yang merugikan publik dapat diminimalisasi.

Pemerintah Disebut Kurang Tegas

Menurutnya, pemerintah selama ini kurang tegas dalam menyikapi persoalan minyak goreng. Sebagai bukti, lanjut Herry, masih adanya penyelewengan atas kebijakan minyak goreng yang berarti itu termasuk indikasi kelalaian dari pemerintah.

"Diperlukan perencanaan yang matang soal mengurai persoalan minyak goreng mulai dari hulu ke hilir misalnya kalkulasi kebutuhan nasional yang akurat hingga pengawasan yang ketat dan tegas saya kira akan membantu penyelesaian masalah ini," tutup Herry.

Sebelumnya, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan, meluncurkan minyak goreng curah kemasan dengan merek MinyaKita, di kantor Kementerian Perdagangan.  Produk tersebut dibanderol dengan Harga Eceran Tertinggi (HET), yakni Rp14.000 per liter.

Pria yang karib disapa Zulhas itu mengaku sangat bersyukur dengan peluncuran MinyaKita tersebut. Menurutnya, hal ini sebagai salah satu upaya Kemendag, dalam mengatasi masalah harga dan kelangkaan minyak goreng murah dalam beberapa waktu terakhir.

Zulhas berharap, langkah ini bisa menjadi berkah bagi seluruh stakeholder terkait minyak goreng, yang telah ikut membantu memperbaiki sistem, harga, dan ketersediaan minyak goreng di masyarakat.

Dia juga meyakini bahwa peluncuran MinyaKita ini merupakan solusi, untuk memperbaiki mata rantai pasok minyak goreng yang sebelumnya menuai polemik dan dikeluhkan masyarakat secara luas.

"Karenanya sebelumnya Pemerintah itu juga sulit sekali (akibat polemik minyak goreng). Apalagi ibu-ibu juga sudah ngamuk karena sulit mendapatkannya," kata Zulhas.

Ilustrasi petani garam.

Minister: Government Prioritizes Local Salt to Phase Out Imports

The Indonesian government plans to halt the importation of salt for consumption by 2025 to ensure domestic absorption and prioritizes on boosting local production.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024