Naik 17 Persen Akhir Mei, Produksi Migas Pertamina Capai 966 MBOEPD

Ilustrasi Anjungan Lepas Pantai Pertamina Hulu Energi (PHE).
Sumber :
  • Dok. Pertamina

VIVA Bisnis – Direktur Utama PT Pertamina, Nicke Widyawati menegaskan, pada tahun ini Pertamina menargetkan produksi migas mencapai 1.047 MBOEPD, atau naik 17 persen dibanding pada 2021 lalu.

Simak Sederet Promo di Serambi MyPertamina untuk Konsumen saat Nataru

Karenanya, Nicke mengaku akan terus berusaha meningkatkan produksi migas Pertamina, guna menjaga ketahanan energi nasional. Dia meyakini hal itu akan terealisasi, dengan capaian produksi hingga per akhir Mei 2022 lalu.

"Hingga akhir Mei 2022, produksi migas Pertamina telah mencapai 966 MBOEPD, atau 8 persen di atas produksi tahun 2021," kata Nicke dalam keterangannya, Kamis 7 Juli 2021.

Pertamina Jamin Kualitas Pertamax untuk Kendaraan Bermotor

Baca juga: Jokowi: Kalau Harga BBM Naik Ada yang Setuju?

Nicke menjelaskan, peningkatan produksi migas Pertamina itu didorong oleh pengeboran sumur yang agresif, baik sumur baru, sumur pengembangan, maupun work over & well service.

Jaga Pasokan Energi Perode Nataru, PIS Kerahkan 326 Armada Tanker

Pada tahun ini, lanjut Nicke, Pertamina akan mengebor lebih agresif dengan 813 sumur pengembangan, atau naik 232 persen dibanding tahun lalu. Ada pula 29 sumur eksplorasi yang naik 242 persen, dan 26.467 work over & well service yang tercatat naik 161 persen.

"Kalau kita melihat ketahanan energi itu tidak hanya melihat stok di hilir, tapi yang harus kita jaga adalah produksi di hulu. Karena ini digunakan sebagai feedstok bagi kilang-kilang, maka ketahanan energi harus kita jaga dimulai dari hulu," ujarnya.

Pengeboran Step Out oleh Pertamina EP di Subang Field.

Photo :
  • Dok. Pertamina EP

Diketahui, upaya optimasi performa hulu pada 2022 lainnya akan dilakukan Pertamina, dengan reaktivasi sumur suspended.

Selain itu, pemanfaatan potensi eksplorasi discovery Manpatu-01 (Gas Discovery) di Mahakam dan Sungai Gelam Timur-01 (oil discovery) di Jambi, serta berbagai program cost optimization.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya