Garuda Bakal Rights Issue, Wamen BUMN Pede Dilirik Investor

Garuda Indonesia ada livery khusus di pesawatnya
Sumber :
  • Dok. Garuda Indonesia

VIVA – Dalam upaya penyehatan kinerja keuangan, PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk, berkomitmen untuk melakukan sejumlah aksi korporasi guna mencari dana segar.

Wakil Menteri BUMN II, Kartika Wirjoatmodjo menjelaskan, upaya itu diantaranya akan dilakukan melalui penyelenggaraan rights issue sebanyak dua kali. Aksi korporasi itu salah satunya dilakukan guna menarik investasi asing.

Nantinya, dalam rights issue pertama Garuda itu, Pemerintah akan melakukan penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp7,5 triliun di kuartal III-2022.

Wamen BUMN Kartika Wirjoatmojo (Kanan) dan Menteri BUMN Erick Thohir

Photo :
  • Sherly/VIVAnews

"Kami berharap Garuda bisa memiliki ekuitas positif, karena pada kuartal III-2022 mendatang akan ada PMN Rp7,5 triliun," kata Kartika dalam telekonferensi, Selasa, 28 Juni 2022.

Dia menambahkan, rights issue pertama itu juga berasal dari cadangan pembiayaan investasi, pembiayaan operasional, dan pendanaan restrukturisasi selama tahun 2022-2023. Sehingga, nantinya porsi kepemilikan Pemerintah dipastikan bakal naik, dari 60,54 persen menjadi 65 persen.

Kemudian di rights issue kedua yang rencananya bakal dilakukan di kuartal IV-2022, Garuda berencana untuk menarik minat para investor baru terutama para investor asing. Sehingga, dengan adanya pendanaan dari mitra strategis ini, maka kepemilikan Pemerintah akan terdelusi menjadi 51 persen.

Kartika meyakini nantinya bakal ada calon-calon investor yang akan menjadi mitra strategis Garuda. Hal itu seiring upaya-upaya perbaikan dan restrukturisasi, yang tengah digenjot maskapai pelat merah tersebut dalam langkah pembenahan kinerja dan operasional perseroan.

Taspen Catat Terima 106 Permohonan Informasi Melalui PPID hingga Desember 2024

"Kami yakin jika nantinya Garuda fokus di rute-rute domestik, penumpangnya akan luar biasa. Dan kita optimis akan investor-investor yang cukup berminat untuk berinvestasi," ujarnya.

Indonesia Re Berinovasi Dongkrak Transparansi dan Akuntabilitas, Ini Hasilnya
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

IHSG Sesi I Melejit 0,71 Persen Ditopang Lonjakan Saham BBTN hingga SMRA

IHSG melesat 0,71 persen afau 51,44 poin di akhir sesi pertama paerdagangan, Kamis, 2 Januari 2025. Kenaikan membawa IHSG terbang ke level 7.131,34. Simak ulasan berikut

img_title
VIVA.co.id
2 Januari 2025