Jokowi Ajak Negara G7 Investasi Energi Bersih di Indonesia

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • Tangkapan layar.

VIVA – Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi menjelaskan bahwa pertemuan G7 yang dilakukan oleh para pemimpin dari tujuh negara dengan Presiden RI Joko Widodo telah selesai dilakukan pada Senin 27 Juni 2022. KTT G7 yang juga dihadiri oleh para pemimpin hebat itu diselenggarakan di Jerman.

Prabowo Ditinggal Walk-Out Delegasi KTT D8 saat Berpidato, Ini Penjelasan Kemlu RI

Dalam KTT kali ini, G7 mengundang Indonesia, India, Senegal, Afrika Selatan, dan Argentina sebagai partners countries.

“Bapak Presiden menghadiri dua sesi pertemuan pada hari ini, sesi pertama dilakukan dalam bentuk working lunch, di mana pernyataan dari bapak presiden difokuskan pada isu energi. Dan sesi kedua, working session, di mana bapak Presiden memfokuskan pada isu pangan,” kata Retno melalui keterangannya dalam saluran Youtube Kemlu RI, Selasa 28 Juni 2022.

Jokowi Ajak 2 Cucunya Nonton Laga Timnas Indonesia Vs Filipina di Manahan

Retno menambahkan bahwa dalam pernyataan Presiden Jokowi mengenai energi dan perubahan iklim, Presiden RI itu menyampaikan untuk rakyat Indonesia dan negara berkembang lainnya bahwa risiko perubahan iklim sangatlah nyata.

Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno Marsudi.

Photo :
  • Tangkapan layar zoom meeting
Jaga Pasokan Energi Perode Nataru, PIS Kerahkan 326 Armada Tanker

Jokowi juga menerangkan bahwa komitmen dan upaya Indonesia untuk perubahan iklim dan transisi energi sangat jelas.

“Indonesia memiliki potensi sebagai kontributor energi bersih juga sangat besar. Baik di dalam perut bumi, di darat, maupun di laut,” kata Jokowi dalam pernyataannya pada KTT G7.

Transisi energi juga dapat dioptimalkan sebagai motor pertumbuhan ekonomi, membuka peluang bisnis dan lapangan kerja baru. Presiden Jokowi juga mengajak negara dari G7 untuk berkontribusi dalam memanfaatkan peluang tersebut.

“Terutama peluang investasi di sektor energi bersih di Indonesia, termasuk pengembangan ekosistim mobil listrik dan baterai litium,” ujar Retno.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya