Keputusan Baru Tarif Bea Masuk Netflix hingga Spotify dari WTO, Simak!

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.
Sumber :
  • VIVA/Anisa Aulia

VIVA – Pertemuan Konferensi Tingkat Menteri (KTM) ke-12 Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) sepakat untuk memperpanjang moratorium tarif e-commerce. Hal itu diungkapkan Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional (PPI) Kementerian Perdagangan Djatmiko Bris Witjaksono.

Sri Mulyani Perkirakan Trump Bakal Kenakan Tarif Impor Tinggi ke Negara ASEAN

Djatmiko mengatakan, perpanjangan akan dilakukan hingga KTM ke-13 yang direncanakan akan dilaksanakan di bulan Desember 2023. Dengan begitu, maka platform streaming seperti Spotify hingga Netflix belum dikenakan tarif tambahan atau bebas bea masuk.

“Kesepakatan akan diperpanjang hingga di KTM ke-13. Setelah itu mungkin kalau tidak ada kesepakatan atau keputusan lain maka moratorium ini akan berakhir di Maret 2024,” ujar Djatmiko dalam Media Briefing terkait hasil KTM WTO ke-12 di Jenewa, Senin 27 Juni 2022.

Jalan Tol Jogja-Solo Resmi Berbayar Tengah Malam Ini, Segini Tarif Terdekatnya

Baca juga: Konsumen Solar Subsidi-Pertalite Harus Daftar MyPertamina Mulai Juli

Sudah Berkali-kali Diperpanjang

Sri Mulyani Bebaskan Bea Masuk 19 Jenis Barang Impor, Ada Peti Jenazah

Netflix.

Photo :
  • Study Breaks Magazine

Djatmiko menjelaskan, pada perpanjangan moratorium pengenaan bea masuk untuk produk-produk e-commerce sebenarnya sudah berkali-kali diperpanjang. Di mana pada 1998, anggota WTO mulai menyepakati perpanjangan moratorium.

“Kalau tidak salah sejak 1998 itu ada kesepakatan bahwa member WTO sepakat untuk tidak mengenakan bea masuk ataupun impor terhadap produk yang ditransaksikan, ataupun transaksi melalui elektronik itu tidak dikenakan termasuk produknya,” jelasnya.

Beberapa Negara Sebetulnya Butuh Agar Moratorium Tidak Diperpanjang

Meski demikian, dia mengungkapkan dengan perkembangan dinamika yang saat ini juga ada suatu pandangan bahwa dengan kondisi tersebut, moratorium tidak perlu diperpanjang.

“Karena sebagai contoh banyak ada beberapa negara-negara berkembang ataupun yang LDC itu mereka masih sangat tergantung aspek revenue-nya, dari pengenaan bea masuk yang mereka terapkan. Dengan adanya moratorium mereka tentunya tidak bisa mengenakan terhadap sektor e-commerce,” terangnya.

Djatmiko mencontohkan, negara seperti di Asia Selatan (Sri Lanka) yang saat ini kondisi ekonominya sedang tidak baik, sebetulnya mengharapkan moratorium tidak diperpanjang.

“Mereka mengharapkan ini bisa menjadi salah satu sumber dari sektor fiskal pemerintah,” ujarnya.

Squid Game.

10 Drama Korea Paling Populer dan Banyak Ditonton di Netflix

Drama Korea telah mencuri perhatian dunia, menjadi salah satu hiburan favorit lintas budaya. Berikut 10 drama Korea paling populer dan banyak ditonton di Netflix.

img_title
VIVA.co.id
19 November 2024