Peternak Harap Sosialisasi Ganti Rugi Rp10 Juta Akibat PMK Maksimal

(Foto Ilustrasi) Petugas mengecek Sapi Ternak soal Wabah PMK.
Sumber :
  • VIVA/Diki Hidayat

VIVA – Pemerintah diharapkan maksimal menyosialisasikan rencana pemberian ganti rugi Rp10 juta per ekor bagi peternak yang hewan ternaknya mati karena penyakit mulut dan kuku (PMK). Hal ini menjadi harapan dari Pengusaha peternakan di Desa/Kalurahan Sukoreno, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).

Menag Nasaruddin Berharap Peringatan Hari Ibu Jadi Penguatan Pemberdayaan bagi Perempuan

"Kami sangat senang dengan rencana itu, karena bisa meringankan beban kerugian pemilik sapi. hanya saja, petunjuk teknis kami belum paham," kata pengusaha peternakan di Sukoreno, Olan Suparlan, Minggu, 26 Juli 2022.

Seorang petugas Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan memeriksa seekor ternak sapi menyusul merebaknya wabah penyakit mulut dan kuku (PMK).

Photo :
  • ANTARA/Anggi Mayasari
Malaysia Lanjutkan Pencarian Pesawat MH370

Belum Ada Sosialisasi ke Masyarakat Tingkat Bawah

Sampai saat ini, lanjut dia, informasi pemberian insentif Rp10 juta terhadap ternak yang mati akibat Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) belum disosialisasikan ke masyarakat tingkat bawah.

Mobil Tabrak Kerumunan Pasar Natal di Jerman, 2 Orang Tewas

"Rencana pemberian insentif masih sebatas di media sosial dan televisi, sedang petani peternak juga belum semua menyimak," katanya.

Dinas Pertanian dan Pangan Tidak Sediakan Anggaran

Sementara itu Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo Sudarmanto mengatakan Pemkab Kulon Progo melalui Dinas Pertanian dan Pangan tidak menganggarkan bantuan untuk peternak yang hewan ternak mati akibat PMK.

Ia mengatakan Dinas Pertanian dan Pangan Kulon Progo hanya menganggarkan untuk pengadaan obat dan disinfektan untuk pencegahan PMK.

"Kami tidak menganggarkan untuk itu. Kami hanya mengusulkan anggaran pengadaan obat-obatan," katanya.

Sudarmanto mengatakan pemerintah pusat memang ada rencana memberikan bantuan kepada peternak yang hewan ternaknya mati akibat PMK.

"Teknis pelaksanaannya belum ada informasi," kata Sudarmanto. (Antara)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya