Jelang Idul Adha, Ternak Divaksin dan Terus Dimonitor Petugas
- VIVA/Teguh Joko Sutrisno
VIVA – Vaksinasi penyakit mulut dan kuku (PMK) di Jawa Tengah mulai gencar dilakukan. Hal itu seiring bertambahnya pasokan vaksin dari hanya 1.500 dosis menjadi 75 ribu dosis. Pelaksanaan vaksinasi sudah berjalan di beberapa Kabupaten/Kota hingga saat ini menjelang hari raya Idul Adha.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) Jateng Agus Wariyanto mengatakan, alokasi vaksin yang diterima diprioritaskan bagi hewan ternak rentan yang masih sehat. Seperti sapi perah, sapi potong di fasilitas pembibitan dan betina produktif.
Ia menyebut, seluruh kabupaten kota di Jateng telah siap menerima alokasi vaksin. Namun demikian, Pemprov Jateng akan tetap melakukan monitoring terhadap kesulitan yang mungkin terjadi di lapangan.
"Harus benar-benar disiapkan antara lain memilah dan memilih ternak yang betul-betul sehat. Sementara kalau sakit diobati. Agar yang sehat memunyai kekebalan setelah divaksin," jelasnya, Jumat, 24 Juni 2022.
Sementara itu, pengawasan ternak, kambing, dan kerbau terus dilakukan. Tak hanya petugas kesehatan hewan, tapi juga aparat kepolisian terutama bhabinkamtibmas yang berada paling dekat dengan masyarakat di pedesaan.
Seperti di Kecamatan Patean Kendal Jawa Tengah, yang menurut data Dinas Pertanian Pangan setempat, kasus PMK-nya cukup banyak. Bhabinkamtibmas melaksanakan monitoring, pengawasan dan imbauan terhadap peternak sapi terkait kebersihan kandang agar ternaknya bebas dari PMK.
Kapolsek Patean AKP Budijanton S.H mengatakan, pihaknya mengimbau agar peternak serta menjaga kebersihan kandang, dan selalu memperhatikan kondisi kesehatan sapi dengan berkomunikasi pada petugas kesehatan hewan dan aparat terkait.
"Segera melaporkan apabila mendapati sapi dengan gejala PMK. Dan hasil monitoring tadi tidak ditemukan ternak dengan gejala PMK," ujar Budijanton.
Sementara itu, Rudianto pemilik ternak mengatakan, ia selama ini merawat sapi dengan baik, menjaga kebersihan kandang sapi, dan memberikan makanan yang sesuai sehingga sapinya sehat.
"Alhamdulillah sapinya sehat tanpa ada gejala penyakit apapun. Saya selalu komunkasi dengan petugas mantri hewan dan petugas polisi yang mendukung pencegahan PMK," jelas Rudianto.
Laporan: tvOne/Teguh Joko Sutrisno