Harga Pangan Meroket, Pemilik Warteg Menjerit Dagangan Sepi Pembeli

Ilustrasi etalase warung tegal atau Warteg.
Sumber :
  • VIVA/Wilibrodus

VIVA – Kebutuhan pokok masyarakat saat ini tengah mengalami lonjakan harga, utamanya kenaikan terjadi pada cabai, bawang merah, dan sayur mayur. Dari kenaikan tersebut lantas membuat pedagang makanan khususnya warung tegal (Warteg) mengeluh karena omzet yang diterima menurun drastis.

Pramono Anung Janji Manis Tak Bakal Ada Penggusuran PKL di Jakarta

Alfiyah (42 tahun) pemilik Warteg Depan Portal, di Kebon Sirih, Jakarta Pusat mengeluhkan akibat dari kenaikan harga pangan dagangannya sepi pembeli.

“Masih sepi, belum stabil mahal semua. Dari setelah Lebaran sepi pembeli,” ujar Alfiyah saat ditemui VIVA, Rabu 22 Juni 2022.

Pelaku Pungli Ditangkap, Warga Tetap Menolak Keberadaan PKL di Pasar Merdeka Bogor

Baca juga: Mendag Zulhas Janji Lagi Minyak Goreng Curah Stabil Dalam 2 Minggu

Alfiyah mengeluhkan, cabai, sayur mayur, dan telur ayam mahal untuk dirinya berjualan. Tetapi untuk minyak goreng dia bersyukur, karena harga sudah tidak semahal sebelumnya.

Daftar Harga Pangan 1 November 2024: Bawang, Telur Ayam, hingga Daging Sapi Naik

“Naik semua kalau minyak ini mendingan, cabai sayuran ini mahal semua, telur mahal, pokoknya yang mendingan minyak udah sekilo Rp15.000. Tapi sayuran udah Rp15.000, cabe Rp100.000 per kg terasa banget,” jelasnya.

Adapun dengan kenaikan harga tersebut jelasnya, omzet yang diterimanya menurun drastis. Di mana saat ini dia hanya bisa mendapatkan penghasilan Rp200.000-Rp300.000 per hari.

“Biasanya sebelum itu sampai Rp1.500.000-Rp2.000.000. Pendapatannya jauh banget ya gimana, nggak dagang ya nganggur,” keluhnya.

Alfiyah juga mengungkapkan dari kenaikan kebutuhan pokok tersebut dan menurunnya omzet yang diterimanya. Membuat dia harus mengutang kepada pedagang pasar.

“Harga naik malah ngutang ke pedagang pasar. Seminggu sekali baru bayar,” terangnya.

Pemantauan harga dan pasokan pangan di pasar pedurungan kota Semarang.

Photo :
  • vstory

Sementara itu, dari naiknya harga itu membuatnya menaikkan harga makanan di warungnya. Hal itu jelasnya, membuat beberapa pembeli mengeluh.

“Ya ada yang komplain, kadang makan langsung bayar segini. Misalnya ada yang langsung komplain kok mahal amat,” jelasnya.

Sebelumnya, diketahui harga pangan khususnya kebutuhan dapur mengalami lonjakan harga. Khususnya yang terjadi di pasar tradisional

Wakil Ketua Umum Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Ngadiran menjelaskan harga pada kebutuhan dapur untuk cabai rawit per kilogramnya (kg) sebesar Rp100.000, cabai merah Rp85.000 per kg, bawang merah Rp60.000 per kg, dan bawang putih Rp35.000 per kg.

Adapun untuk harga sebelum terjadi kenaikan pada bawang putih sebesar Rp25.000 per kg, cabai merah Rp40.000 per kg, dan cabai rawit Rp45.000 per kg.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya