RI Jadi Ketua ANF, Menhub: Bersama Jaga Selat Malaka-Selat Singapura
- Tangkapan layar YouTube Kemenhub
VIVA – Indonesia resmi menjadi Ketua Sekretariat Aids to Navigation Fund (ANF) periode 2022-2024. ANF merupakan salah satu dari tiga pilar mekanisme kerja sama (Cooperative Mechanism) mengenai Keselamatan Pelayaran dan Perlindungan Lingkungan Maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura di samping Co-operation Forum (CF) dan Project Coordination Committee (PCC).
ANF dibentuk untuk mendanai pembaruan dan pemeliharaan alat bantu navigasi pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura.
Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menegaskan, tanggung jawab tersebut bukan hanya dibebankan kepada tiga negara pantai (Indonesia, Malaysia, Singapura), tetapi juga semua pengguna selat dan komunitas internasional.
Ditekankan Menhub, agar semua pihak menjaga dan memastikan Selat Malaka dan Selat Singapura agar tetap aman dan terbuka bagi aktivitas pelayaran.
“Karena itulah ANF dibentuk, untuk mengundang negara pengguna Selat serta stakeholder lainnya, bersama-sama menjaga sarana bantu navigasi pelayaran di Selat Malaka dan Selat Singapura,” ujar Budi dalam keterangannya, Selasa 21 Juni 2022.
Budi mengatakan, itu penting dilakukan mengingat kedua selat tersebut merupakan salah satu jalur pelayaran yang paling strategis dan penting di dunia. Karena melayani dan dilalui oleh pelayaran Internasional.
“Dengan lalu lintas yang padat, serta panjang dan karakteristik geografis selat tersebut, maka keselamatan navigasi pelayaran serta perlindungan lingkungan maritim akan terus menjadi tantangan bagi ketiga negara Pantai,” jelasnya.
Budi berharap Indonesia dapat melaksanakan tugas tersebut dengan baik sebagai Ketua Sekretariat ANF.
“Saya yakin Indonesia dapat melaksanakan tugas dengan baik sebagai Ketua Sekretariat ANF dan, Bersama dengan Negara Pantai yang lain dapat mengundang dan mendapatkan kontribusi yang lebih luas dari Negara Pengguna dan pemangku kepentingan lainnya,” terangnya.
Sementara itu, Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Capt Weku Frederik Karuntu menegaskan, terkait tanggung jawab untuk menjaga keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura merupakan tanggung jawab semua pihak.
Oleh karena itu,dia menyampaikan apresiasi terhadap seluruh anggota komite atas dukungan dan kontribusi yang berkelanjutan terhadap ANF.
“Walaupun masih dalam kondisi pandemi, saya harap tidak menurunkan semangat kita semua untuk berkolaborasi dalam upaya meningkatkan keselamatan pelayaran dan perlindungan lingkungan maritim di Selat Malaka dan Selat Singapura,” paparnya.