Waskita Beton Precast Menang PKPU, Ini yang Ditawarkan ke Kreditur
- ANTARA/Moch Asim.
VIVA – PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) berhasil mencapai kesepakatan damai dengan seluruh kreditur melalui proses homologasi. Hal itu merupakan hasil proses Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) sejak awal 2022.
President Director of WSBP FX Poerbayu Ratsunu menyatakan, keputusan ini jadi motivasi dan pondasi yang baik untuk WSBP kembali bertumbuh.
“New chapter, new strength. Ini awal mula pemulihan kembali WSBP menjadi perusahaan berkinerja unggul dan kuat. Ini adalah jejak awal untuk babak baru pemulihan kinerja WSBP,” jelasnya dikutip dari keterangan resmi, Selasa, 21 Juni 2022.
Seperti diketahui, proses pemungutan suara atau voting (PKPU) dilakukan sejak Jumat, 17 Juni 2022. Di mana voting kembali dilanjutkan pada Senin kemarin ini. Berdasarkan hasil voting sebesar 92,8 persen kreditur konkuren dan 80,6 persen kreditur separatis telah mendukung dan memberikan suara setuju dalam voting rencana perdamaian WSBP.
Pembacaan hasil voting dilakukan pada pukul 15.30 WIB kemarin, oleh Tim Pengurus PKPU WSBP yang beranggotakan Allova Herling Mengko, Daud Napitupulu, dan Jesica Novita Puspitaningrum, dengan disaksikan oleh Hakim Pengawas.
Proposal perdamaian yang WSBP ajukan pada kreditur ini disusun berdasarkan proyeksi keuangan dan kondisi terkini perusahaan. Di mana isi dari proposal perdamaian tersebut merupakan skema terbaik berdasarkan hasil pertemuan dan masukan dari para kreditur.
“Kreditur menyetujui skema-skema yang ditawarkan Waskita Beton dalam rencana perdamaian. Antara lain pembayaran melalui kas perusahaan, konversi utang menjadi saham, rescheduling menjadi kewajiban jangka Panjang, serta penerbitan obligasi wajib konversi,” ujarnya.
Dia pun menyampaikan, manajemen WSBP berterima kasih dan apresiasi atas doa dan dukungan positif dari seluruh kreditur. Sehingga WSBP untuk melewati proses PKPU sejauh ini dan seluruh tahapan dapat berjalan dengan kondusif dan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
“Kami siap mematuhi komitmen kepada para kreditur, serta siap untuk berkontribusi lebih besar dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia,” jelas Poerbayu.